Di acara pertemuan dengan Prabowo Subianto ini, Megawati juga disebut sudah menyiapkan masakan spesial untuk Prabowo.
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) hari ini, Kamis, 25 Juli 2019 melalui twitternya meng-up load dua buah foto mantan Presiden Republik Indonesia (RI) ke-5 Megawati Soekarnoputri yang juga adalah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bersama Calon Presiden RI 2019, Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto yang juga adalah Ketua Umum Partai Gerindra.
Foto ini diambil tahun 2009, di mana pada saat itu pula pada 8 Juli 2009, Megawati Soekarnoputei, kembali mencalonkan diri sebagai Presiden RI. Sebelumnya pada 23 Juli 2001, ia mengucapkan sumpah menjadi Presiden RI ke-5 pada Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI di Jakarta.
Baca Juga: Ini Peran Prananda Prabowo di Balik Pertemuan Megawati-Prabowo
Pada Pilpres 2009 tersebut, sesuai urutan waktu pendaftaran waktu itu (dari kiri ke kanan), terlihat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jusuf Kalla-Wiranto, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, dan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Mereka mendaftarkan diri sebagai pasangan capres-cawapres di kantor Komisi Pemilihan Umum Jakarta, Sabtu, 16 Mei 2009 dan berkompetisi dalam pemilu presiden-wapres pada 8 Juli 2009.
Pada waktu ini, Capres dan Cawapres, Megawati-Prabowo harus mengakui kemenangan Capres-Cawapres, Susilo Bambang Yudhoyono -Boediono. Tahun 2009 ini bagai Susilo Bambang Yudhono merupakan jabatan keduanya hingga 2014, karena jabatan pertama dilaluinya bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, yang terpilih dalam Pemilihan Presiden 2004 seusai Megawati Soekarnoputri mengakhiri jabatan sebagai Presiden RI.
Akan halnya Prabowo Subianto, ia maju lagi bersama Hatta Rajasa sebagai calon Presiden Indonesia ke-7 dalam pemilihan umum 2014, namun diungguli oleh pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Lagi kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, berpasangan dengan Sandiaga Uno. Ia harus mengakui kekalahan setelah Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan yang bersifat final dan mengikat.
Hal yang membuat kaget adalah pertemuan antara Jokowi-Prabowo, hari Sabtu, 13 Juli 2019 di Moda Raya Terpadu (MRT), Jakarta.
Soal rencana pertemuan, kata Pramono Anung, sebenarnya sudah direncanakan jauh-jauh hari bukan mendadak.
"Pertemuan ini sudah digagas cukup lama dan tentunya dengan keterbatasan waktu Pak Prabowo dan Pak Jokowi sehingga baru diatur pada hari ini," ucap Pramono mengawali ceritanya.
Sementara, mengapa memilih bertemu di MRT, menurut Pramono itu adalah pilihan berdua karena memang menunjukkan sekarang kultur budaya transportasi yang sudah mengalami perubahan.
Pramono Anung adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai Sekretaris Kabinet Indonesia sejak 12 Agustus 2015. Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia mewakili PDI Perjuangan periode 2009-2014.
Pertemuan di MRT tersebut merupakan simbol rekonsiliasi setelah terjadi kontestasi terkait Pilpres 2019 yang menghadapkan pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin dengan Prabowo-Sandiaga Uno.
Jokowi mengaku dirinya lah yang punya ide pertemuan itu dilakukan dalam MRT yang bergerak dari Stasiun Lebak Bulus hingga Senayan.
Baca Juga: Membaca Arah Pertemuan Megawati dengan Prabowo
Setelah hari Sabtu 13 Juli Jokowi bertemu Prabowo, maka pada hari Rabu, 24 Juli 2019, Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto bertemu di rumah Megawati Soekarnoputri. Prabowo ditemani Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Waketum Gerindra Edhy Prabowo.
Prabowo awalnya disambut dua anak Megawati, Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Megawati lalu menyambut Prabowo. Ada pula Budi Gunawan, Pramono Anung, dan Hasto Kristianto yang ikut mendampingi.
Jika berbicara tentang Puan Maharani, sudah tentu seseorang mengetahuinya bahwa ia adalah anak dari pasangan Megawati Soekanoputri dan Taufiq Kiemas, tetapi siapakah Prananda Prabowo? Ia adalah putra kedua Megawati Soekarnoputri dari suami pertamanya, Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso. Dari pasangan ini Prabowo memiliki seorang kakak, Mohamad Rizki Pratama.
Di acara pertemuan dengan Prabowo Subianto ini, Megawati juga disebut sudah menyiapkan masakan spesial untuk Prabowo. Mega memilih sendiri bahan untuk menu makanan mantan pasangannya pada Pilpres 2009 itu. Ternyata masakan Ibu Mega benar enak, ujar Prabowo.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews