Megawati Soekarnoputri telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di kediaman sang Ketua Umum PDI-P tersebut
Kedatangan Prabowo Subianto ini disambut langsung oleh Megawati dan kedua anaknya, yaitu Muhammad Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Namun, dalam pertemuan tersebut, tidak dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikarenakan adanya agenda kenegaraan.
Kehadiran Prananda Prabowo di tengah-tengah pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto menjadi sorotan.
Pasalnya Prananda Prabowo diketahui jarang tampil di depan publik mendampingi sang ibu.
Peneliti CSIS, Arya Fernandes lantas membeberkan analisanya terkait kehadiran dan peran putra Megawati Soekarnoputri tersebut.
Menurut Arya, itu bukti bahwa Megawati Soekarnoputri tengah menyiapkan Prananda Prabowo untuk bersaing di pertarungan politik tingkat tinggi.
Saya kira memang Mega tengah menyiapkan Puan dan Prananda untuk masuk dalam politik tingkat tinggi," kata Arya Fernandes dikutip TribunJakarta.com dari Kompas TV, pada Rabu (24/7/2019).
Ia menyebut Prananda Prabowo memiliki peran dalam merancang pemenangan dan penguatan partai yang diketuai oleh ibunya.
"Ya saya kira kedua anak Bu Mega berbagi peran, dan Prananda lebih banyak pada aspek strategis," ucap Arya Fernandes.
"Desain pemenangan dan penguatan infrastruktur, dan ideologi partai dan jembatan jaring politik, Prananda banyak berperan di majerial partai," imbuhnya.
Namun di mata Arya Fernandes, Prananda Prabowo mungkin akan menempati posisi penting di PDI-P.
"Mungkin Prananda akan banyak membesarkan partai mungkin nanti bisa saja jadi Sekjen," ucap Arya Fernandes.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews