Solo – Kali ini kita akan bercerita tentang wisata murah meriah jalan – jalan menggunakan kereta api listrik Solo – Jogja. Kereta api listrik atau KRL Commuter Line Solo–Yogyakarta atau KRL Joglo merupakan layanan kereta komuter di Indonesia yang menghubungkan kota penting di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kota Yogyakarta dan Surakarta. Kereta api listrik ini menggunakan tenaga listrik yang mengangkut stasiun – stasiun kecil dari kota solo hingga yogyakarta. Stasiun ekcil tersebut antara lain : Stasiun palur, Stasiun jebres, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Purwosari, Stasiun gawok, Stasiun Delanggu hingga muara akhir di stasiun Tugu Yogyakarta.
Kali ini kita akan menceritakan wisata kami dengan KRL solo – jogja yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak? Hanya dengan bermodalkan biaya Rp.8.000,- PP kita sudah bisa menikmati jalan – jalan ke kota yogyakarta bersama keluarga. Saat itu kami bertiga, saya istri dan anak yaitu Zehan melakukan Trip ke kota Yogyakarta. Kita bertiga inisiatif naik Sepeda motor kemudian dititipkan di Stasiun Delanggu Klaten.
Biaya penitipan sepeda motor stasiun Delanggu dipatok Rp.2.000,- satu sepeda motor, kemudian kita masuk ke Stasiun Delanggu menggunakan kartu elektronik sejenis kartu tol yang kita gesek untuk masuk ke Stasiun Delanggu. Kemudian dengan 2 kartu elektronik kami menggesekkan kartu tersebut. Sebelum memasuki stasiun dan menggesek kartu disarankan kita melakukan check saldo kartu elektronik guna mencegah kekurangan saldo distasiun selanjutnya.
Tepat adzan Dzuhur kereta api listrik datang dengan penumpang yang longgar dikarenakan bukan jam berangkat kerja ataupun pulang kerja. Bukan rahasia umum lagi bahwa pada jam – jam berangkat kerja dan pulang kerja dipastikan kereta api listrik penuh sesak. Maka dari itu kita memilih jam tanggung. Karena anak saya zehan masih berumur 2 tahun maka dari pihak KAI tidak menarik tarif biaya.
Diperjalanan kita mendapatkan tempat duduk karena longgar, diperjalanan diguyur dengan hujan membuat suasana menjadi syahdu dan menyenangkan. Tak lupa bapak security Kereta Api Listrik mondar – mandir untuk mengecek keamanan KRL dan selalu mencarikan tempat duduk bagi penumpang yang tidak mendapatkan tempat duduk. Memang diakui pelayanan KAI dan Security KRL sangat bagus dan maksimal.
Setelah melewati beberapa stasiun kecil akhirnya kita sampai pada muara akhir stasiun tujuan yaitu stasiun Tugu yogyakarta. Di yogyakarta kita sampai tepat pada pkl. 12.30 wib kemudian kita turun dan melakukan sholat dzuhur di masjid Stasiun Tugu Yogyakarta. Setelah selesai kita jalan – jalan menikmati kuliner didalam stasiun serta menikmati pemandangan distasiun yang terkenal sudah modern saat ini. Kita tidak keluar stasiun dikarenakan hujan deras dan sengaja untuk mengajak zehan mengenal kereta api, stasiun dan kota Yogyakarta.
Setelah itu kita balik naik KRL tujuan Solo Balapan dengan pemberangkatan pkl. 13.30 wib. Setelah tepat pkl.13.30 wib kereta api berangkat diiringi hujan yang deras serta kebetulan kita mendapatkan tempat duduk dikarenakan jam segitu sangat longgar sekali untuk kursinya. Kita sampai pada stasiun Delanggu tepat pada pkl. 14.30 wib dengan selamat. Sesampai dikota Delanggu kita mampir di kuliner Star Steak Delanggu untuk makan siang.
Saran bagi para backpaker yang ingin mengajak anak jalan – jalan ke luar kota bisa memanfaatkan KRL Solo – Yogyakarta hanya dengan uang Rp.8.000,- bisa naik KRL mengajak anak untuk mengenal kereta api dan kota Yogyakarta. Selain murah meriah juga sangat efisien karena pelayanan yang modern dan sangat bagus.
Dosen Spesialis Medikal Bedah “Prima Trisna Aji” juga menyampaikan bahwa setelah era menteri perhubungan Ignasius Jonan Kereta Api indonesia (KAI) berubah total daris egi sistem, pelayanan, kwalitas dan profesionalisme. Dalam hal ini Indonesia sudah berhasil dan hampir menyamai tekhnologi Jepang dalam hal sistem tekhnologi transportasi kereta api hanya bagaimana kita bisa mempertahankan dan meningkatkan supaya lebih baik lagi dalam menciptakan inovasi – inovasi untuk masa depan. *Red
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews