"Religion Is About Humanity, Virus Tak Kenal Agama

Di balik kesulitan ada kemudahan. Jangan cuma jadikan Covid sebagai cerita duka, tapi jadikan momentum transformasi.

Kamis, 25 November 2021 | 08:19 WIB
0
156
"Religion Is About Humanity, Virus Tak Kenal Agama
Syarif Hidayat penemu Vent-i (Foto: STEI ITB)

Metro TV memberikan penghargaan kepada Syarif Hidayat sebagai People of the Year for Scientific Breakthrough against Pandemic Metro TV alias tokoh tahun ini di kategori terobosan ilmiah melawan pandemi.
Syarif adalah inisiator pembuatan ventilator portabel yang dibuat di Masjid Salman ITB, bekerjasama dengan ITB dan Unpad.

Masjid Salman itu gudangnya ilmuwan. Dari mulai ahli atom sampai ahli galaksi ada di sini. Syarif ini ahli petir sebetulnya. Kawan-kawan di Salman menjuluki dia Gundala Putra Petir.

Ventilator portabel buatan masjid Salman ini kemudian dinamai Vent-I akronim Ventilator Indonesia.

Berbulan-bulan tim Vent-I bekerja di Kompleks Masjid Salman yang kala itu sedang lockdown.

"Dari pada mati berdiri (karena ancaman Covid), lebih baik mati karena menghasilkan karya kemanusiaan," kata Syarif. Masjid ini termasuk yang paling awal terserang covid. Mahasiswa penghuni asrama dan karyawan terkena, bahkan ada yang wafat .

Maka kantin Salman pun disulap jadi bengkel. Aktivis lain membantu berburu donasi.

Done...miliaran dana terkumpul, lusinan Vent-I tercipta. Dari Salman, mesin ini disebar ke berbagai rumah sakit di Indonesia, termasuk rumah sakit milik yayasan-yayasan berbasis non muslim, seperti Borromeus dan lain-lain.

Religion is about humanity... dan virus tak kenal agama.

Akhirnya Panasonic melirik Vent-I.

Dunia serasa terbalik. Biasanya kita menjadi kulinya Jepang. Kini Perusahaan Jepang yang membuat barang hasil karya bangsa.

Doakan ya teman-teman, Syarif sedang membuat mesin cuci darah. Setelah itu dia mau bikin mesin MRI. Kita bisa kok! kata Syarif.

Kita nanti sebar alat-alat kesehatan ini sampai ke puskesmas terjauh dan terujung di seluruh tanah air. Supaya rakyat Indonesia mendapat layanan kesehatan. No one left behind! Karena menurut Islam, pada manusia ada hak tubuh yang harus ditunaikan.

Masjid Salman kini sedang menopang Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya bidang kesehatan. Bulan lalu WHO memberikan apresiasi kepada Salman karena menjadi sentra vaksin terbaik. Ribuan orang dengan berbagai latar belakang hadir di masjid asri ini. Salman juga sedang membangun rumah sakit di Soreang.

Di balik kesulitan ada kemudahan. Jangan cuma jadikan Covid sebagai cerita duka, tapi jadikan momentum transformasi.

Selamat untuk Syarif dan Masjid Salman.

Matahari membagi rata sinarnya tanpa kecuali, masjid pun seharusnya membagi manfaat untuk sekitarnya. Rahmatan lil alamin...

***