Hoax seputar Covid-19 terindikasi masih termonitor di masyarakat, khususnya melalui media sosial. Masih adanya penyebaran kabar bohong ini tidak saja membahayakan masyakat, namun juga menurunkan kepercayaan terhadap Pemerintah sehingga menghambat penanganan Covid-19.
Corona adalah penyakit yang sampai sekarang belum ada vaksinnya. Penyakit ini membuat orang-orang jadi super waspada, karena mereka tentu tidak ingin tertular virus Covid-19. Karena belum ada vaksinnya, mereka jadi rajin mencari informasi bagaimana cara menangkal penyakit ini, dan obat apa yang bisa menyembuhkannya.
Saat ini, sumber informasi paling mudah adalah dari artikel di internet, grup WA, dan media sosial. Sayangnya tidak semua berita itu benar. Malah ada lebih dari 40 buah hoax tentang corona yang sudah tersebar dan meresahkan masyarakat. Mereka memakan hoax itu mentah-mentah, karena sudah terlanjur panik dan terlalu percaya pada informasi yang ada di internet, padahal tidak semuanya valid.
Salah satu hoax yang beredar tenang corona adalah bawang putih yang bisa jadi obat dari virus Covid-19. Akhirnya masyarakat berbondong-bondong memborong bawang putih di pasar, padahal harganya sedang naik, bisa mencapai 50.000 rupiah per kilogram. Kapsul bawang putih di apotek juga jadi laris manis.
Memang bawang putih bisa meningkatkan imunitas dan ketika tubuh sehat, otomatis bisa terhindar dari penyakit. Namun ia bukanlah obat herbal penyembuh Covid-19. Jika terlalu banyak mengkonsumsi bawang putih maka akan menimbulkan efek samping berupa mual dan mulas, apalagi jika Anda minum dalam keadaan perut kosong.
Nikotin juga diyakini jadi obat Covid-19. Hal ini disambut bahagia oleh para perokok, karena mereka tidak lagi dipaksa untuk berhenti. Padahal ini berita hoax dan belum jelas kebenarannya, karena belum ada penelitian yang valid.
Terlalu banyak konsumsi nikotin malah bisa membuat Anda sesak napas dan kebanyakan pasien yang terjangkit virus Covid-19 sudah memiliki penyakit bawaan di paru-paru, seperti asma. Jadi jangan malah memaksakan diri untuk belajar merokok hanya karena berita hoax, karena nikotin malah akan membuat corona menyerang tubuh dengan mudah.
Berita hoax lain tentang Covid-19 adalah adanya lockdown di Indonesia termasuk di kota-kota besar seperti Jakarta. Bahkan jalan tol juga dijaga ketat oleh pihak berwajib. Padahal presiden tidak pernah menerapkan lockdown di negeri ini. Lalu, ruas jalan besar memang lebih sering dijaga oleh polisi dan mereka juga mencegah pemudik untuk pulang kampung. Namun masih ada kendaraan yang diperbolehkan melewati tol, misalnya truk yang mengangkut sembako dan solar.
Banyaknya hoax yang beredar memang meresahkan masyarakat dan mereka jadi waswas ketika akan keluar rumah jika ingin berbelanja sembako. Namun Anda tidak boleh panik. Jika ada berita yang tersebar di grup WA, jangan langsung dilanjutkan ke grup lainnya. Periksa dulu kebenarannya. Sudah ada situs untuk memeriksa apakah suatu berita itu benar atau hoax.
Polisi juga sudah meringkus komplotan pembuat berita hoax. Setidaknya, sudah ada 12 orang yang dipenjara karena perbuatan mereka yang meresahkan masyarakat. Pembuat hoax itu melanggar Undang-Undang tentang ITE pasal 28, 32, dan 35 nomor 11. Hukumannya adalah kurungan 10 tahun.
Sedihnya, mereka membuat hoax itu berdasarkan keisengan belaka. Jadi jangan sampai mengikuti jejak mereka dan malah terjeblos ke dalam bui. Ingatlah, jarimu harimaumu di media sosial, jangan menyebar hoax apalagi membuatnya.
Hoax sangat meresahkan masyarakat apalagi jika hoaxnya mengenai virus Covid-19. Setelaha ada hoax tentang lockdown, lalu ada pula berita palsu tentang obat corona yang terbuat dari bawang putih atau nikotin.
Jangan menelan suatu broadast di grup WA mentah-mentah, namun cek dulu di situs yang terpercaya. Ingatlah bahwa tidak semua hal yang ada di internet itu benar, dan jangan resah akibat hoax yang beredar.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews