Menjadi Presiden Cuma dengan Modal Dengkul

Minggu, 27 Januari 2019 | 06:58 WIB
0
380
Menjadi Presiden Cuma dengan Modal Dengkul
Ilustrasi Joko Widodo dan Gus Dur

"Tidak ada yang sulit untuk diraih jika Tuhan sudah memudahkannya, sesuatu yang sulit diraih tentulah ada peranan Tuhan didalamnya. Sebagian orang tidak mempercayai itu, sehingga dia berupaya tanpa mengharap Ridho-Nya, tapi sebagian lagi mempercayai kalau Tuhanlah memberi jalan kemudahan."

Ada yang berang ketika Jokowi bilang, bahwa dia jadi Presiden tidak keluar modal. Gak ada yang salah sebetulnya pernyataan Jokowi tersebut, karena nyatanya memang, ketika awalnya dia menjadi Gubernur DKi, dia mendapat support dari Prabowo dan Megawati.

Perkara Hashim adik Prabowo keluar uang banyak untuk keperluan pencalonan Jokowi tersebut, itu soal lain lagi. Tidak mungkin Hashim tiba-tiba saja mau keluar uang tanpa ada kepentingan, yang jelas momentum tersebut adalah juga momentum untuk mempromosikan Prabowo sebagai Calon Presiden.

Coba dipikir lagi, apa yang salah dengan pernyataan Jokowi.? Karena pada kenyataannya memang demikian. Sama halnya dengan pernyataan Gus Dur, kalau dia jadi Presiden itu modal dengkul, ya dengkulnya Amien Rais, karena memang Amien Rais lah yang mengupayakannya, dan Jokowi pakai dengkulnya Hashim.

Sama juga dengan Jokowi, yang maju ke Pilgub DKI Jakarta cuma dengan modal dengkul, dengkul Prabowo dan Hashim, biasa dong dalam dunia Politik hal seperti itu. Simbiosis mutualism dalam Politik itu sudah jamak, tidak perlu dipersoalkan.

Seorang pengusaha pasti sudah menghitung Untung ruginya, untuk bertaruh didunia Politik, soal akhirnya tidak menguntungkan, itu soal lain, bisa jadi karena salah perhitungan. Mungkin awalnya gambling, dia pikir kalau nantinya bisa kongkalingkong kalau sudah berkuasa, nyatanya yang didukung tidak bisa ajak kompromi.

Sesal kemudian tidak berguna, biar tidak jadi penyesalan, jangan ada hitung-hitungan kalau ingin disebut berjasa. Berkorban mengharap pahala semata lebih melegakan, ketimbang berkorban dengan segala celoteh putus asa.

Begitulah takdir bagi setiap orang, kalau sudah ditakdirkan untuk menjadi seorang pemimpin, tanpa susah payah dia akan mendapatkannya. Banyak yang ingin menggapai takdirnya dengan bersusah payah, pada akhirnya uang habis, usaha pun sia-sia.

***