Oleh: Agam Hamzah
Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) menginisiasi pembangunan gedung Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda Negeri Rencong tersebut di berbagai bidang.
Sejatinya segenap elemen muda dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Aceh memiliki potensi yang sangat luar biasa namun terpendam dalam diri mereka. Sehingga sudah sepatutnya mereka mendapatkan dukungan dan dorongan demi semakin meningkatkan kualitas dan daya saing dari SDM muda itu di berbagai bidang.
Dengan sangat pentingnya peranan para generasi muda dalam pembangunan bangsa, maka menjadikan BIN menginisiasi pembangunan Gedung AMANAH, lantaran dalam program tersebut mampu mewujudkan peningkatan kualitas SDM muda Serambi Mekkah.
Para pemuda Aceh akan banyak mendapatkan pelatihan sangat bermanfaat supaya mereka bisa meningkatkan kemandirian, kompetensi dan profesionalismenya menjadi pelaku wirausaha (entrepreneur) muda, terlebih di era gempuran digitalisasi seperti sekarang ini.
Melalui Program AMANAH inisiasi lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan itu, seluruh generasi muda dari Negeri Rencong akan mendapatkan banyak kiat untuk bisa menjadi pelaku wirausaha muda sukses dala memulai usaha mikro dan kecil (UMK) dengan beragam pelatihan dasar mengenai bagaimana cara mengelola dan memasarkan produk secara digital, termasuk memanfaatkan perkembangan teknologi dalam pengembangan usaha mereka.
Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Setdakab Aceh Tengah, Ir. Khaidir menyampaikan bahwa pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah sangat mengapresiasi dan mendukung penuh terselenggaranya program AMANAH sebagai salah satu bentuk kegiatan sangat positif yang dapat membangkitkan semangat berwirausaha, utamanya dari kalangan pemuda.
Ketika minat bewirausaha dari para anak muda itu tumbuh, maka mereka akan tertarik memulai usaha dan mengembangkannya dengan berbasis pemanfaatan teknologi digital. Sehingga dengan hal itu, akan berdampak pula pada kemajuan serta peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat di Aceh juga.
Membahas salah satu ciri dari suatu daerah atau wilayah yang maju, yakni ketika masyarakatnya sejahtera dan juga jika jumlah dari wirausaha di sana bisa mencapai di atas 2 persen dari jumlah penduduknya.
Sebagai informasi, bahwa sebenarnya Aceh berada pada wilayah yang sangat beruntung karena mereka memiliki dukungan atas sumber daya alam (SDA) begitu melimpah sehingga bisa mendatangkan peluang untuk wirausaha.
Terjadinya realisasi Program AMANAH merupakan bentuk wujud konkret dari komitmen kuat BIN untuk terus memberdayakan para wirausaha muda di Aceh, bahkan lembaga tersebut juga menyediakan pelatihan dengan pembekalan keterampilan generasi muda yang memadai.
Bagaimana berjalannya Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat itu dengan banyaknya materi variatif di dalamnya melalui kegiatan pelatihan jelas mampu melahirkan SDM muda berkualitas yang memiliki kompetensi dan daya saing tinggi di era ekonomi digital.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPPW Aceh Agung Jadi Prakoso mengungkapkan bahwa Gedung Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat berfungsi sebagai sebuah wadag pengembangan dan sekaligus peningkatan kapasitas SDM muda Negeri Rencong itu dalam berbagai bidang.
Beberapa bidang yang akan terus mendapatkan peningkatan pengembangan seperti halnya bidang kreatif, riset dan teknologi, kewirausahaan, industri kreatif, pendidikan, literasi, budaya dan juga bahasa.
Seluruh fasilitas dalam pembangunan Gedung AMANAH benar-benar terpantau dengan sangat baik, bahkan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ir. Diana Kusumastuti menyampaikan bahwa pihak kontraktor perlu menambahkan lagi jumlah pekerja mereka hingga sekitar 200 orang lagi.
Penambahan jumlah pekerja itu bertujuan untuk mengejar target waktu penyelesaian proyek serta tetap memperhatikan bagaimana spek dan teknik pembangunannya, sehingga kekokohan dan kehandalan bangunan bisa teruji serta berdungsi sesuai dengan kebutuhannya dengan optimal.
Di sisi lain, Direktur Direktorat Bisnis dan Dana Lestari Universitas Syiah Kuala (USK) sekaligus pakar Nilam Aceh Dr. Syaifullah Muhammad menjelaskan bahwa Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat beserta Atsiri Research Ceter (ARC) terus mengadakan kolaborasi secara langsung untuk memberdayakan para pemuda wilayah itu.
Fokus utama dalam pemberdayaan para pemuda tersebut yakni pada produk yang bisa bermanfaat untuk masyarakat secara luas, sehingga nantinya bisa terjual ke pasar atau market dan mendatangkan dampak secara langsung pada perekoomian Serambi Mekkah.
Dalam hal itu, Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil melakukan proses inovasi dari hulu hingga ke hilir pada Nilam Aceh melalui Pusat Unggulan Iptek (PUI) Nilam USK yakni Atsiri Research Center (ARC) yang terus melakukan inovasi tersebut berdasarkan dengan bagaimana kebutuhan seluruh masyarakat, khususnya dari petani nilam di wilayah itu.
Berupaya kuat untuk bisa meningkatkan kualitas SDM muda Aceh pada berbagai bidang, BIN kemudian menginisiasi pembangunan Gedung AMANAH sebagai wadah pendidikan dan pelatihan generasi muda untuk semakin berkembang.
*) Mahasiswa Aceh tinggal di Surabaya
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews