Prokes Lalai

Jadi yang lalai, bisa menuntaskan ledakan clometan unfaedah di Medsos yang sekarang ini terjadi dengan cukup mengatakan.

Minggu, 28 Februari 2021 | 15:52 WIB
0
140
Prokes Lalai
Presiden Joko Widodo di Sikka (Foto: Kompas.com)

Tentu kerumunan di Sikka ketika pak Jokowi rawuh tidak bisa disamakan dengan hajatan si Iyee kawinin anaknya sekaligus maulidan yang isinya sampah serapah hingga dia kini merana di penjara.

Jikapun ingin dipersamakan, maka kerumunan di Sikka bisa dipersamakan dengan penjemputan si Iyee di bandara.

Keduanya sama-,sama sudah diketahui kedatangannya. Namun aparat keamanan membiarkan kerumunan terjadi. 

Di Sikka , jumlah kerumunan lebih kecil dan tidak terjadi kerusakan. 

Pak Jokowi tidak mengantisipasi kerumunan yang terjadi. Beda dengan kedatangan si Iyee.

Jadi pak Jokowi tidak bersalah. Bahkan mungkin beliau kaget.

Dan pak Jokowi berusaha mengatasi kerumunan itu.

Namun gagal...

Yang salah adalah petugas protokol, Paspampres dan Pemda yang gagal menghindari kerumunan. 

Apakah akan ada ledakan infeksi Covid 19 di Sikka?

Kita tidak yakin karena angka infeksi di NTT kecil dibandingkan pulau Jawa dan Bali.

Jadi aman--aman saja daerah itu.

Namun tentu situasi Covid di Sikka tidak bisa dijadikan alasan untuk berkerumun. 

Indonesia masih dalam suasana bencana nasional non natural.

Protokol kesehatan harus tetap dijaga.

Kejadian di Sikka dengan demikian adalah kelalaian.

Jadi yang lalai, bisa menuntaskan ledakan clometan unfaedah di Medsos yang sekarang ini terjadi dengan cukup mengatakan :

Saya yang salah. Yang lain sudah bekerja dengan baik..

Sesederhana itu..

Yang bilang gitu pemimpin yang katanya langka lho.. 

Bercirikan negarawan jare..

Kenapa gak ikut-ikutan kelangkaan yang luar biasa itu..

Ayo minta maaf.. ngaku salah..

Gak pakai meterai kok..

Cepat diselesaikan gitu lho..

***

.

.