Medan - Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh warga, termasuk mereka yang tinggal di pelosok negeri, mendapatkan akses layanan kesehatan yang merata melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa program ini bukan sekadar simbolis, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia yang sehat dan produktif.
“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Kami ingin memastikan bahwa layanan dasar seperti kesehatan hadir untuk semua, tidak hanya di kota-kota besar,” ujar Gibran.
Wapres Gibran menyoroti pentingnya deteksi dini sebagai kunci utama dalam membangun sumber daya manusia yang sehat dan mencegah beban penyakit jangka panjang.
“Deteksi dini itu penting. Kalau kita bisa temukan gejala penyakit sejak awal, penanganannya akan jauh lebih efektif dan efisien,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah berupaya menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk di wilayah terpencil.
“Kita ingin masyarakat di luar Jawa, bahkan yang tinggal di titik terjauh negeri ini, merasakan langsung kehadiran negara dalam hal kesehatan,” tuturnya.
Lebih jauh, Gibran mengimbau masyarakat agar tak menunggu hingga jatuh sakit untuk melakukan pemeriksaan.
“Jangan tunggu sakit datang. Cegah sejak dini. Negara hadir, sekarang giliran masyarakat menyambutnya,” tutup Gibran.
Sementara itu, sebagai bagian dari perluasan jangkauan, pemerintah juga akan menyasar lingkungan pendidikan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan rencana pelaksanaan CKG di 200 ribu sekolah mulai tahun ajaran baru, Juli 2025, untuk meningkatkan cakupan layanan menjadi 300 ribu orang per hari.
“Saya masih kurang targetnya, itu sebabnya di bulan Juli kita lakukan cek kesehatan gratis di sekolah. Dua ratus ribu sekolah. Kita rencana lakukannya di 10 ribu Puskesmas,” ungkap Menkes.
Sejak diluncurkan, program ini telah menjangkau 5,8 juta warga, dengan rata-rata 180 ribu orang per hari. Namun, Menkes menilai jumlah tersebut belum mencukupi ambisi Presiden untuk menyentuh seluruh penduduk Indonesia.
“Semuanya harus kita sentuh, mulai dari lahir sampai wafat,” tambahnya.
Program CKG awalnya dirancang sebagai ‘kado ulang tahun dari negara.’ Namun, untuk mempercepat capaian dan memperluas akses, pemerintah kini memperbolehkan masyarakat melakukan cek kesehatan gratis kapan saja sepanjang tahun 2025.
Masyarakat dapat mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM) atau langsung ke fasilitas kesehatan primer seperti Puskesmas.
Dengan perluasan cakupan hingga ke pelosok negeri dan fleksibilitas waktu pelaksanaan, program CKG diharapkan menjadi fondasi kuat bagi sistem kesehatan nasional berbasis pencegahan, bukan hanya pengobatan.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews