Jakarta – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pemerataan pendidikan melalui peluncuran Program Sekolah Rakyat yang dirancang khusus untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dan kurang mampu. Dengan pendekatan modern dan berbasis digital, Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi nyata untuk mengatasi kesenjangan akses pendidikan yang selama ini menjadi hambatan utama kelompok masyarakat tersebut.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengatakan Sekolah Rakyat merupakan upaya konkret untuk menanggulangi berbagai biaya tersembunyi dalam pendidikan yang kerap menjadi beban berat bagi keluarga miskin.
“Sekolah Rakyat hadir sebagai jembatan agar anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa tetap mengenyam pendidikan yang layak,” ujar Gus Ipul.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, menjelaskan bahwa selain gratis, Sekolah Rakyat juga didukung penuh oleh negara melalui penyediaan fasilitas lengkap dan modern. Selain itu, pemerintah tengah memperkuat infrastruktur pendidikan digital di sekolah ini, termasuk dengan menghadirkan sistem pembelajaran berbasis teknologi.
"Sekolah Rakyat dirancang untuk generasi digital native—anak-anak SD hingga SMA yang tumbuh di era teknologi dan budaya digital," katanya.
"Contohnya, kehadiran siswa tidak lagi dicatat secara manual, melainkan menggunakan teknologi pengenalan wajah atau setidaknya sidik jari," tambahnya.
Mohammad Nuh juga menekankan bahwa komitmen Presiden Prabowo Subianto terhadap pemerataan pendidikan bukan hanya janji, tapi sudah mulai diwujudkan secara nyata. Oleh karenanya perlu didukung, salah satu bentuk dukungan yang nyata adalah memastikan fasilitas pendidikan terbaik bagi seluruh warga.
"Kami ingin memberi fasilitas modern agar mereka yang sebelumnya tertinggal bisa mengejar ketertinggalan dan belajar bersama-sama secara setara," ucapnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Supardian, menjelaskan sebagai bentuk percepatan implementasi, salah satu lokasi awal Sekolah Rakyat bertempat di Wisma Atlet Pangalengan, Kabupaten Bandung, yang sementara ini dijadikan pusat kegiatan belajar-mengajar. Pemilihan lokasi ini didasari oleh kesiapan infrastruktur.
“Ini solusi darurat. Kami harus bergerak cepat agar kegiatan belajar bisa segera dimulai. Hal ini memudahkan proses adaptasi dan meminimalkan penyesuaian teknis,” kata Supardian.
Lebih jauh, fasilitas olahraga seperti lapangan sepak bola, kolam renang, dan arena softball yang tersedia di sekitar Wisma Atlet akan dimanfaatkan sebagai bagian dari program pengembangan karakter dan kebugaran fisik siswa. Ini menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar akademik, tetapi juga sarana membentuk pribadi unggul dan sehat.
Dengan kolaborasi berbagai pihak dan dukungan penuh dari pemerintah, Program Sekolah Rakyat menjadi cermin nyata keseriusan negara dalam mewujudkan keadilan sosial di bidang pendidikan. Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk turut serta dalam gerakan besar mencerdaskan bangsa, dari pinggiran hingga pusat kota.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews