Jakarta - Pemerintah memastikan bahwa sumber pendanaan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) akan berasal dari pinjaman yang disalurkan oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa dana pinjaman pembentukan Kopdes Merah Putih berasal dari Himbara. Untuk skema pendanaan juga akan tetap mengedepankan prinsip akuntabilitas dan kelayakan usaha.
“Kopdes Merah Putih tidak akan menggunakan dana hibah dari APBN. Semuanya berbasis pinjaman komersial yang disalurkan melalui bank Himbara dengan plafon maksimal Rp 5 miliar per koperasi,” ujar Zulhas.
Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie mengungkapkan bahwa pembentukan koperasi ini tidak hanya sekadar program politik, tetapi dirancang agar koperasi benar-benar menjadi entitas bisnis produktif yang mampu membiayai dirinya sendiri, termasuk membayar cicilan pinjaman dari keuntungan usaha yang dijalankan.
“Dana desa bisa dijadikan penjamin. Jika koperasi gagal membayar cicilan, maka bisa dipotong dari dana desa yang diterima. Namun, kami yakin Kopdes akan untung, bahkan bisa mencapai laba bersih minimal Rp 1 miliar per tahun karena didukung subsidi pemerintah untuk distribusi pangan dan pupuk,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria menjelaskan, pemerintah akan mencicil pinjaman dari bank negara itu dalam jangka waktu 10–15 tahun lamanya. Adapun sumber dana cicilan itu datang dari pos dana desa yang sudah masuk dalam APBN.
“Pemerintah menargetkan membangun 80 ribu koperasi desa selama masa pemerintahan Presiden Prabowo. Nanti pembangunan dari koperasi menggunakan dana dari Himbara begitu juga modal usahanya dari Himbara,” kata Riza.
Hingga akhir April 2025, sebanyak 5.200 Kopdes telah terbentuk dari target 80.000 koperasi di seluruh Indonesia. Pemerintah menargetkan agar koperasi ini menjadi instrumen utama dalam membangun ekonomi desa yang mandiri, memangkas rantai distribusi pangan, serta memberantas praktik tengkulak dan rentenir.
Program ini merupakan bagian dari agenda strategis nasional dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, sejalan dengan visi pembangunan ekonomi kerakyatan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Perlu diketahui, Kopdes Merah Putih merupakan koperasi multifungsi yang dirancang untuk menangani distribusi pangan, pupuk, dan kebutuhan pokok secara langsung ke masyarakat dengan harga yang terjangkau. Selain itu, koperasi ini diharapkan menjadi wadah penguatan ekonomi lokal yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri.
Program ini tidak hanya ditujukan untuk mempercepat pemerataan ekonomi nasional, tetapi juga sebagai alat pemberdayaan dan kemandirian desa dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi, seperti rantai distribusi yang panjang dan ketergantungan pada tengkulak.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews