Jakarta – Pemerintah telah resmi mencairkan anggaran gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 2 Juni 2025. Langkah ini diyakini menjadi salah satu stimulus fiskal penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya pada kuartal II tahun 2025.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan bahwa total anggaran yang telah dicairkan hingga 2 Juni 2025 pukul 16.00 WIB mencapai Rp 21,18 triliun.
“Gaji ke-13 tahun ini mulai dibayarkan berdasarkan PP Nomor 11 Tahun 2025 yang telah ditandatangani Presiden Prabowo,” kata Sri Mulyani.
Rincian pencairan menunjukkan bahwa untuk ASN pemerintah pusat sebesar Rp 10,54 triliun telah dibayarkan kepada 1.794.788 pegawai. Sebanyak 8.783 satuan kerja (satker) atau 95,4% dari total satker telah melakukan pembayaran gaji ke-13, dan seluruh 97 kementerian/lembaga telah mengajukan pencairan.
“Diharapkan agar dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional karena dapat mendorong konsumsi masyarakat, khususnya di bidang pendidikan,” ujar Sri Mulyani.
Tak hanya ASN aktif, pencairan juga menyentuh 3.176.798 pensiunan dengan nilai total Rp 10,54 triliun. Dana tersebut disalurkan melalui PT Taspen sebesar Rp 10,11 triliun dan PT Asabri Rp 430 miliar. Untuk ASN daerah, anggaran Rp 100 miliar telah disalurkan kepada 20.889 pegawai dari tiga pemerintah daerah.
“Semoga kebijakan ini, paket stimulus 24,44 T dan akselerasi program-program Pemerintah dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Menjaga daya beli, mendorong pertumbuhan ekonomi,” tegas Sri Mulyani.
Corporate Secretary Taspen, Henra, mengatakan pencairan gaji ke-13 dan tunjangan purnabakti PNS ini representasi penghargaan kepada abdi negara.
“Pembayaran ini mencerminkan penghargaan negara terhadap kontribusi para pensiunan, serta menjadi salah satu bentuk nyata kehadiran negara menjamin keberlanjutan penghasilan bagi ASN yang telah menyelesaikan masa baktinya,” ujar Henra.
Gaji ke-13 tetap dianggap sebagai instrumen penting dalam memperkuat konsumsi domestik. Pemerintah meyakini bahwa kombinasi antara pencairan gaji ke-13 dan kebijakan stimulus lainnya akan menjadi penggerak ekonomi di tengah perlambatan global.
Pencairan gaji ke-13 menjadi bukti nyata dukungan pemerintah dalam menjaga daya beli dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini diharapkan memberi manfaat langsung bagi masyarakat dan memperkuat pemulihan ekonomi nasional.
(*)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews