Jokowi, Facebook dan Twitter

Dan sekarang, membangun Universitas Islam Internasional, padahal banyak sekolah di daerah pelosok yang perlu didanai dulu? Kenapa Islam mulu?

Rabu, 4 Desember 2019 | 08:01 WIB
0
344
Jokowi, Facebook dan Twitter
Presiden Joko Widodo dan Pendiri Facebook Mark Zuckerberg (Foto: Riau Online)

Pak Jokowi dipuja-puja di Facebook tapi kalo di Twitter dibully mulu di reply-an thread-nya, gegara kebijakannya soal agama dan radikalis nggak adil. FB isinya boomers, penuh fansboy pemuja maupun haters buta. Sedangkan Twitter isinya lebih banyak orang-orang kritis yang kalau benar ya gak takut buat menyuarakan bahwa itu benar. Jarang banget ada orang jadi haters/lovers buta di sana.

Gitu ya, boomers.

Pak Jokowi,
Kenapa koruptor dikasih grasi?
Kenapa mengusulkan untuk memperpanjang izin FPI?
Dan sekarang, membangun Universitas Islam Internasional, padahal banyak sekolah di daerah pelosok yang perlu didanai dulu?
Kenapa Islam mulu? Bangun Universitas Hindu-nya kapan? Boro-boro, ada orang ibadah aja dibubarkan.

Kenapa harus gitu banget?

Buzzer provokator semacam Denny Siregar bilang itu semacam langkah catur. Langkah catur mbahmu. Tulisannya lebih mirip tulisan ibu-ibu yang membenarkan dengan segala cara saat suaminya selingkuh. Sangat apologetic.

Jungkir balik gak tuh mikirnya, saat mengarang alternatif-alternatif "skenario brilian" atas kebijakan berantakan, yang sebenarnya nggak pernah ada? Keracunan kafein gara-gara nyeruput kopi yang terlalu banyak emang bisa mempengaruhi kognitif otak.

Kalau Bang Birgaldo Sinaga anggap segala-galanya sebagai langkah catur nggak? Termasuk yang soal Jokowi merestui keputusan prematur Gibran untuk maju pilkada Solo 2020?

Hahaha... dosen-dosen politikku pada mengelus dada.

***