Apalagi pemerintahan atau politik di Irak juga sedang tidak kondusif karena krisis ekonomi dan politik yang memicu aksi demontrasi.
Kepala Pasukan Elit Quds Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani, tewas diterjang roket yang diluncurkan dari helikopter oleh tentara Amerika di Bandara Internasional Baghdad. Dan Wakil Kepala Hasdh Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis juga ikut tewas dalam serangang tersebut.
Inilah babak baru perang antara Iran dan Amerika dengan sekutunya yaitu Israel.
Jenderal Qassem Soleimani adalah Jenderal lapangan yang wilayahnya operasinya mencakup Suriah dan Irak. Ia Jenderal yang sangat disegani oleh lawannya yaitu Amerika dan Israel. Dan ia juga diburu sudah puluhan tahun oleh agen-agen CIA maupun Mossad.
Bahkan sering diberitakan sudah terbunuh tapi selalu muncul ditempat lain. Ia juga mendapat julukan The Shadow Comamander oleh Amerika karena pergerakannya yang susah terdeteksi dan ada dimana-mana.
Sebelum kejadian atas tewasnya Jenderal Qossem Soleimani baik Israel dan Amerika sudah mengeluarkan pernyataan atau ancaman yang akan melakukan serangan secara terbatas di wilayah atau basis kepentingan militer Iran di Suriah dan Irak.
Dan Amerika juga sudah memperingatkan Iran yang bertanggungjawab atas demontrasi yang dilakukan oleh milisi Hasdh Shabbi di Kedutaan Amerika di Baghdad, Irak.
Amerika menuduh Iran berada dibalik demontransi di Kedutaan Amerika di Baghdad dengan menggerakkan milisi yang pro dengan Iran. Bahkan Amerika mengirimkan tambahan pasukan Marinir dari Kuwait untuk menjaga keamanan di Kedutaan Amerika di Baghdad.
Kejadian yang mengiringi sebelum tewasnya Jenderal Qossem Soleimani yaitu milisi Hasdh Shabbi melakukan serangan dengan mortir di Markas Tentara Amerika yang menewaskan kontraktor sipil dan melukai sebagian tentara.
Dan Amerika melakukan pembalasan dengan serangan yang menyebabkan 30 Brigade Hizbullah Irak tewas.Milisi melakukan demontrasi di Kedutaan Amerika di Baghdad. Jenderal Qossem Soleimani dan Petinggi Senior Hasdh Shabbi tewas diterjang rudal di Bandara Baghdad.
Tentu kematian Jenderal Qossem Soleimani ini merupakan pukulan telak bagi Iran-yang dianggap Jenderal berpengaruh dan ahli strategi. Dan Amerika harus bertanggungjawab atas kematiannya dengan segala resiko atau konsekuensinya.
Dan Iran tidak akan tinggal diam atau akan menuntut balas atas kematian Jenderal Qossem Soleimani.Artinya perang antara Iran dan Amerika atau Israel akan terjadi di wilayah Irak dan Suriah. Apalagi pemerintahan atau politik di Irak juga sedang tidak kondusif karena krisis ekonomi dan politik yang memicu aksi demontrasi.
Kita tunggu episode berikutnya pembalasan Iran atas kematian Jenderal Qossem Soleimani.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews