Sragen, Relawan Semut Merah Sragen merayakan kemenangan pasangan Sigit Pamungkas dan Suroto dalam kontestasi Pilkada Sragen 2024 ini. Hal tersebut diwujudkan dengan kegiatan "MLAYANG BARENG" ke pantai Ngitun Yogyakarta pada Sabtu-Minggu (07-08/12) yang diikuti oleh 40 peserta perwakilan dari masing-masing kecamatan.
Menurut Wahyu selaku Pembina Semut Merah menyatakan bahwa kegiatan kali ini dibatasi hanya beberapa kecamatan saja karena kalau dibuka untuk semua relawan kecamatan se-Sragen, dana nya tidak mencukupi, dan kegiatan inipun menurutnya spontanitas dari masing-masing anggota, dikarenakan selama berbulan-bulan sibuk mengurusi pilkada Sragen.
" mlayang bareng semut merah diikuti oleh relawan kecamatan Miri, Sumberlawang, Tanon, Plupuh, Gemolong, Kalijambe, Gesi, Sragen Kota, Kedawung dan Sidoharjo, sekitar empat puluh orang" menurut wahyu
Latar belakang kegiatan ini menurut wahyu karena kejenuhan dalam kontestasi pilkada sragen 2024 yang menyita energi pikiran dan biaya yang besar.
"teman-teman lapangan pengen refresing sejenak karena faktor pilkada kemarin, sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas kemenangan Sigit Pamungkas-Suroto (SIIPTO) disebabkan kemenangan yang terbilang besar menghadapi keluarga yang sudah 20 tahun mengakar di Sragen", Jelas wahyu
Dalam kegiatan tersebut menurut wahyu, teman-teman relawan mengharapkan komitmen yang sudah disepakati dan ditanda tangani Sigit Pamungkas dengan Semut Merah sebelum pilada dapat direalisasikan. Yakni, mewujudkan masyarakat sragen yang sejahtera dengan melibatkan banyak masyarakat dalam menyelenggarakan even-even sosial, budaya, keagamaan maupun pemberdayaan masyarakat Sragen.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews