LAPAS MALANG - Selasa (23/5/2023) Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jawa Timur melakukan penaburan benih belut yang dilakukan Petugas bersama dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan ini dilakukan di area kolam Bimbingan Kerja (Bimker) Budidaya Belut Lapas. Petugas yang menjadi Wali Bimker Budidaya Belut, Reza Arif Fauzi mendampingi dan memberikan pengarahan untuk melakukan proses penaburan Benih Belut dengan baik dan benar.
Budidaya Belut dipilih menjadi salah satu Program Pembinaan Kemandirian Warga Binaan yang baru di Lapas Kelas I Malang. Budidaya belut masih menjadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan penghasilan karena dinilai mudah untuk dipelihara hanya dengan memanfaatkan pekarangan rumah dan memiliki permintaan yang cukup menjanjikan.
Melalui Bimker Budidaya Belut yang ada di Lapas Kelas I Malang menjadi media Warga Binaan belajar teknik yang tepat saat masa kritis belut, lokasi yang sesuai dengan karakteristik, media yang sesuai dengan habitat, peralatan budidaya lengkap, serta teknik pemberian pakan yang tepat dan efisien.
Benih Belut yang akan ditebar dilakukan proses aklimatisasi terlebih dahulu, sebelum dimasukkan ke dalam media kolam pembesaran. Hal itu untuk menghindari stres pada hewan yang memiliki nama latin Monopterus albus ini. Proses aklimatisasi dilakukan dengan menempatkan benih ke dalam media air berlumpur selama kurang lebih dua minggu.
Kalapas Kelas I Malang, Heri Azhari mengatakan Bimbingan Kerja Budidaya Belut bisa jadi program Pembinaan Kemandirian bagi WBP yang bisa bermanfaat bagi mereka ketika telah kembali kepada keluarga dan masyarakat. Beliau pun berharap Warga Binaan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya di Bimker, agar bisa menjadi wirausaha nantinya setelah bebas dari masa pidana.
Lembaga Pemasyarakatan/ Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jawa Timur adalah salah satu pilot project Lapas Industri dan Zona Integrasi (ZI) Wilayah Bebas dari Korupsi / Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM) Unit Pelaksana Teknis/ UPT Pemasyarakatan di seluruh Indonesia. Perbaikan terus menerus dilakukan di Lapas Kelas 1 Malang ke arah yang lebih baik untuk pelayanan pada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) maupun Masyarakat.
Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jatim memiliki program pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi seluruh WBP. Diharapkan dengan program pembinaan yang dilakukan bisa membuat WBP bisa menunjukkan penurunan tingkat resiko melakukan pidana kembali dengan berkelakukan baik juga bisa sebagai agen moral kebaikan saat telah bebas kembali ke Masyarakat. Lapas Kelas I Malang meraih Penghargaan sebagai Zona Integritas WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani). Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang adalah salah satu pilot project WBK/WBBM UPT Pemasyarakatan di seluruh Indonesia.
L'SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews