Pemerintah berkomitmen dalam mewujudkan swasembada pangan sebagai bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah tidak pernah surut dalam upaya membangun kemandirian pangan nasional, terutama di tengah tantangan global seperti krisis pangan, perubahan iklim, dan konflik geopolitik yang memengaruhi rantai pasok dunia.
“Komitmen pemerintah sangat jelas. Swasembada pangan bukan pilihan, tapi keharusan. Kita ingin bangsa ini berdiri di atas kaki sendiri dalam hal pangan, tanpa bergantung pada impor,” tegas Menteri Amran.
Ia menekankan bahwa pemerintah telah menyiapkan peta jalan jangka panjang yang mencakup penguatan produksi dalam negeri, perlindungan lahan pertanian, pengembangan riset dan teknologi, serta modernisasi pertanian berbasis data dan digitalisasi.
“Petani kita adalah pahlawan. Pemerintah hadir memberikan dukungan nyata melalui bantuan benih unggul, alat mesin pertanian, subsidi pupuk, dan akses permodalan. Tahun ini, produksi padi dan jagung kita menunjukkan tren kenaikan yang sangat menggembirakan,” ujar Amran.
Salah satu langkah strategis yang sudah dijalankan adalah pembukaan lahan pertanian baru di wilayah potensial. Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian melalui pelatihan dan pendampingan juga menjadi fokus utama.
“Kami menargetkan Indonesia tidak hanya swasembada beras, tetapi juga jagung, kedelai, dan komoditas strategis lainnya. Bahkan, dalam waktu dekat, beberapa komoditas akan kembali kita ekspor,” ujar Amran.
Selain itu, pemerintah akan melakukan kerja sama dengan pemerintah Belanda dalam hal teknologi hortikultura per Juni 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Duta Besar Belanda, Marc Gerritsen, usai mengadakan audiensi dengan Mentan, Andi Amran Sulaiman
"Belanda sebagai negara agraris dengan teknologi tinggi sangat ingin bekerja sama dengan Indonesia untuk mencapai swasembada di bidang hortikultura, misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan. Kami memiliki teknologi rumah kaca yang ingin kami terapkan di Indonesia pada bulan depan," kata Marc.
Ia melanjut, ada sekitar 30 perusahaan asal Negeri Kincir Angin di bidang hortikulutura yang juga tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Marc merinci, pihaknya juga memiliki perusahaan dan lembaga penelitian yang bergerak di bidang hortikultura dan juga pengembangan benih.
"Perusahaan-perusahaan itu dapat menyediakan benih berkualitas tinggi dengan produksi yang sangat tinggi. Jadi, di lahan seluas satu hektar dengan rumah kaca, maka akan dapat menghasilkan banyak hasil pangan, sehingga tidak memerlukan banyak lahan," ujar Marc.
Upaya ini menjadi bagian dari visi besar pemerintah dalam menciptakan sistem pangan nasional yang mandiri, tangguh, dan inklusif. Dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, pemerintah optimistis Indonesia dapat mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan demi kesejahteraan rakyat dan stabilitas nasional.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews