Karena itulah, dalam berorganisasi, kita harus pandai menjaga diri. Kuat menahan emosi. Tidak mudah marah karena kedewasaan setiap orang berbeda-beda.
"Genteng bocor itu wajar. Cuma sedikit mengganggu kenyamanan. Jika memang tak betah, segera saja genteng bocor itu diperbaiki. Mosok cuma gara-gara genteng bocor, rumahnya dirobohkan. Bukan hanya tak nyaman, melainkan kita kehilangan rumah. Dan rumah itu sangat mahal harganya" jelas seseorang yang sangat saya kagumi prinsip-prinsip kepemimpinannya.
Ya, siang tadi saya menghadiri undangan Focus Group Discussion atau FGD. Acara dihadiri juga oleh para senior dan segenap tim editor. Diawali oleh sambutan pimpinan dan dilanjutkan diskusi. Asyik dan sangat berisi.
Dalam berorganisasi, biasa saja terjadi perbedaan pendapat, silang argumen, atau konflik. Itu adalah bumbu-bumbu dapurnya organisasi. Mustahil ada organisasi tanpa konflik. Justru adanya konflik dan perbedaan pendapat itulah yang bikin para pengurus jadi makin dewasa bersikap.
Rumah tangga yang cuma diisi satu suami, satu istri, dan dua anak saja mungkin terjadi konflik setiap harinya. Apalagi organisasi yang punya anggota ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu, jutaan, hingga ratusan juta. Makin banyak jumlah anggota makin besar pula potensi konflik itu.
Karena itulah, konflik atau perselisihan jangan dijadikan alasan untuk merobohkan organisasi. Justru mestinya perbedaan itu mampu melahirkan semangat kebersamaan dan toleransi.
Adanya tikungan jalan, tanjakan, persimpangan, dan jalan yang menurun justru bikin sopir tidak ngantuk. Sopir harus waspada. Pandangan lurus ke depan. Tak boleh tengok kanan-kiri. Sesekali melihat spion kanan dan kiri agar tahu tak ada kecelakaan di sepanjang jalan. Jika jalan itu mulus dan lurus tanpa hambatan, pasti sering terjadi kecelakaan. Contohnya Tol Cipali. Hampir setiap hari korban berjatuhan karena 250 km jalan mulus lurus.
Karena itulah, dalam berorganisasi, kita harus pandai menjaga diri. Kuat menahan emosi. Tidak mudah marah karena kedewasaan setiap orang berbeda-beda. Jangan pernah kita bikin keputusan pada saat marah. Bisa fatal akibatnya karena keputusan itu berakibat buruk sepanjang masa.
Sesungguhnya batu ketemu batu pasti pecah berantakan. Sebaik apapun kualitas lem mustahil bisa merekatkan batu yang terlanjur pecah. Ibarat paku menancap ke kayu. Benar pakunya bisa diambil, tapi pasti menyisakan lobang bekasnya. Hem, FGD yang bikin saya segera ambil cermin....
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews