Ucapan Tanpa Tindakan itu "Omdo"

Orang-orang yang rumit cara berpikirnya hanya akan menghabiskan waktunya cuma sebatas berpikir, tanpa mampu merealisasikannya.

Selasa, 7 Januari 2020 | 08:20 WIB
0
537
Ucapan Tanpa Tindakan itu "Omdo"
Foto: Pixabay.com

Kalau ada yang bilang kata-kata mempunyai nilai dan kekuatan, itu tidaklah salah, namun menghamburkan kata-kata tanpa ada tindakan adalah percuma. Cuma berkata tanpa ada tindakan adalah kesia-siaan.

Yang lebih tinggi derajatnya dari kata-kata adalah tindakan, karena tindakan merupakan pelaksanaan kata-kata. Kata-kata memang bisa menyihir dan menghipnotis para pendengarnya, tapi tindakan akan membutikan benar tidaknya sebuah ucapan.

Jangan berikan cangkul kepada seorang orator, karena dia tidak akan menggunakannya, tapi berikan dia mik, maka dia akan menghabiskan waktunya cuma untuk berkata-kata.

Memang ada manusia yang pandai menenun kata-kata, sehingga orang terbius dengan segala ucapannya, tidak peduli dengan apa yang sudah dilakukannya, karena sudah percaya dengan apa yang sudah dikatakannya.

Tapi ada juga orang yang tidak pandai berkata-kata, karena tindakan adalah sebuah cara baginya untuk melaksanakan kata-katanya. Yang seperti ini biasa nya lebih disukai, karena dia langsung mengimplementasikan apa yang ada dalam pikirannya.

Mindset setiap orang berbeda, dan itu sangat mempengaruhi apa yang disukai dan tidak disukai. Mindset ini pun sangat mempengaruhi tindakan seseorang dalam melihat sebuah kebijakan. Positif atau tidaknya sesuatu yang dilakukan sangat tergantung mindset-nya.

Begitu juga dalam menentukan sebuah pilihan, akan sangat dipengaruhi oleh cara berpikirnya. Bagi orang-orang biasa melihat sesuatu hanya dari kemasan, maka akan cenderung memilih performa dari objek yang dipilih, sebaliknya, bagi yang lebih mengutamakan kualitas isi, maka kemasan tidak terlalu mempengaruhi pilihannya.

Hanya sedikit pemimpin yang memiliki kualitas baik dalam ucapan maupun tindakan. Yang mampu merealisasikan apa yang sudah diucapkannya, itulah pemimpin yang amanah, karena yang tahu beratnya tanggung Japan dari sebuah ucapan.

Berkata-kata bukan cuma untuk menyihir para dengarnya, tapi kata-kata tersebut mampu dia buktikan dengan tindakan nyata, yang bisa dirasakan manfaat dari hasil tindakannya.

Tapi tidak bisa dipungkiri, memang ada karakter manusia yang memang pandai menenun kata-kata untuk menutupi segala kelemahannya. Yang seperti ini juga cenderung dipuja, karena kata-kata yang diucapkannya begitu indah dan meyakinkan khalayak pendengarnya.

Isi dunia memang beragam dan kita bebas memilih apa yang kita suka, termasuk juga bebas memilih apa yang harus kita puja. Dan itu adalah hak individu yang tidak bisa dicampuri oleh siapapun. Realistis tidaknya pilihan tersebut keadaan dan hasil akhir yang akan menentukan.

Realitas hidup akan memperlihatkan kebenaran dari sebuah pilihan, relativitas kebenaran sangat tergantung pada sudut landing masing-masing, karena kebenaran sesungguhnya hanya ada pada Sang Pencipta.

Ada manusia yang pandai berteori, namun tidak mampu merealisasikan, tapi ada manusia yang tidak perlu teori untuk merealisasikan pikirannya. Namun ada juga manusia yang pandai berteori, tapi juga pandai merealisasikan teorinya.

Tindakan manusia sangat dipengaruhi oleh cara berpikirnya, orang yang tidak rumit cara berpikirnya akan cenderung mudah merealisasikan apa yang ada dalam pikirannya. Orang-orang yang rumit cara berpikirnya hanya akan menghabiskan waktunya cuma sebatas berpikir, tanpa mampu merealisasikannya.

***