Prihatin Kasus Perceraian, Founder Komunitas Anti Pelakor: Korban Harus Segera Move On Dan Bangkit Untuk Mandiri

Sabtu, 27 Mei 2023 | 13:27 WIB
0
77
Prihatin Kasus Perceraian, Founder Komunitas Anti Pelakor: Korban Harus Segera Move On Dan Bangkit Untuk Mandiri
Founder Komunitas Anti Pelakor Ade Novatresna sedang diwawancarai.

Pepnews.com / Jakarta,  26 Mei 2023.    – Setiap pasangan yang menikah, dan kemudian memilih untuk bercerai memiliki alasan yang berbeda-beda.

 
Menurut laporan Statistik Indonesia, setiap tahun angka perceraian cenderung meningkat. Pada tahun 2022 jumlah perceraian di Indonesia mencapai 516.334. Angka ini meningkat 15,31% dibandingkan 2021 yang mencapai 447.743 kasus. Sementara pasangan yang bercerai rata-rata dibawah usia lima tahun perkawinan.
 
Perselingkuhan menjadi penyebab utama dan ikut bertanggung jawab atas 20-40% kegagalan sebagian besar pernikahan dan berakhir dengan perceraian.
 
"Memang benar isu perselingkuhan yang menyebabkan perceraian terutama akibat ulah para pelakor menjadi fenomena yang terjadi di keluarga Indonesia saat ini," ungkap Founder Komunitas Anti Pelakor (AP), Ade Novatresna kepada awak media seusai Press Screening Film Detektif Jaga Jarak di XXI Epicentrum, Jakarta, Jumat (26/5/2023).
 
Menurut Ade perceraian akibat ulah "orang ketiga" atau pelakor menjadi penyebab rusaknya keutuhan rumah tangga, selain faktor ekonomi, ketidakcocokan pasangan dan masalah lainnya. Sementara berdasarkan data dari The Austin Institute for The Study of Family and Culture yang diambil dari 4.000 orang dewasa yang bercerai, alasan utama perceraian adalah perselingkuhan oleh salah satu pihak, pasangan tidak responsif terhadap kebutuhan, ketidakcocokan, ketidakdewasaan pasangan, pelecehan emosional dan masalah keuangan.
 
"Kami melihat sejak pandemi COVID-19, ada peningkatan jumlah wanita yang menjadi korban perceraian karena munculnya orang lain dalam rumah tangga," katanya.
 
Lebih lanjut Ade menuturkan Komunitas Anti Pelakor (AP) hadir untuk menjembatani siapapun yang menjadi korban kehadiran pelakor hingga biduk perkawinannya berakhir dengan perceraian.
 
"Pelakor identik dengan perebut laki (suami) orang. Komunitas kami ini muncul sejak bermunculan banyak kasus pasangan artis dan keluarga lainnya yang bahtera rumah-tangganya retak gara-gara hadirnya pelakor, bahkan sampai berujung perceraian," ujar Ade.
 
Sebut Ade, kepada para korban dari pelakor komunitas AP memberikan bimbingan kesiapan mental dalam forum komunitas AP secara online atau offline untuk dapat move on.
 
"Bimbingan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan potensi diri dalam menata masa depan, serta pendapatan memenuhi kebutuhan hidup mereka secara materi/non materi yaitu melalui kegiatan online seperti webinar, podcast, media social dan kegiatan offline yang positif seperti event-event yang diselenggarakan dan dibimbing oleh AP," papar Ade.
 
"Selain itu kita juga melakukan kegiatan UKM lainnya yaitu seminar, bazaar, gathering atau kelas edukasi dan meningkatkan skill juga teknik pemasaran sehingga kedepannya pasangan/ibu/anak tersebut dapat lebih mandiri dan menatap masa depan lebih baik dari sebelumnya," imbuh Ade menambahkan.
 
Selain itu dalam mensosialisasikan tujuan AP maka AP melakukan berbagai kampanye yaitu salah satu contohnya melalui berbagai kegiatan seperti kerjasama dengan berbagai media.
 
"Semoga dengan hadirnya AP dapat memberikan harapan baru bagi keluarga korban yang mengalaminya untuk menata hidup baru yang lebih baik. Harapan AP dengan visi dan misi yang sama dimana film Detektif Jaga Jarak, film genre komedi yang bertema perselingkuhan dimana menghimbau masyarakat pentingnya menjaga keharmonisan pasangan/keluarga, sehingga terhindar dari perselingkuhan/perceraian yanh sedang viral saat ini," pungkas Ade.
 
 
 
#IG ap_modeling_production
#Tiktok approduction2021
#Youtube approduction3817
 
Sumber tulisan : https://www.mediapatriot.co.id/2023/05/27/prihatin-kasus-perceraian-founder-komunitas-anti-pelakor-korban-harus-segera-move-on-dan-bangkit-untuk-mandiri/