Untuk menguji memori fotografi Carlsen, Agdestein, mengambil satu buku secara random dan kemudian membukanya secara acak.
Juara dunia, GM Magnus Carlsen, dikenal memiliki memori fotografi yakni kemampuan untuk mengingat kembali gambar atau obyek yang pernah dilihatnya dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Ayahnya pernah mengatakan, putranya ini, pada saat berusia 5 tahun dapat menyebutkan nama, luas, dan jumlah penduduk dari 430 kota di Norwegia secara lengkap dan benar. Magnus juga hafal populasi, nama ibukota, dan bendera dari 200 negara di dunia. Untuk permainan yang mengandalkan ingatan, Carlsen memang belum ada lawannya.
Saat usianya 13 tahun, Magnus Carlsen muncul di televisi nasional di kantor GM Simen Agdestein, mantan pecatur nomor satu Norwegia. Di dinding ruangan kantor Agdestein ini ada rak berisi buku-buku catur.
Untuk menguji memori fotografi Carlsen, Agdestein, mengambil satu buku secara random dan kemudian membukanya secara acak. Ia menunjukkan satu diagram catur kepada Magnus Carlsen dengan menutup teks yang ada hubungannya dengan diagram itu.
Magnus terlihat ragu-ragu sejenak, tapi kemudian dengan cepat ia berhasil menebak nama kedua pecatur yang memainkan partai tersebut termasuk tahun dan tempat pertandingan itu berlangsung.
Carlsen mengulangi hal ini beberapa kali dan setiap kali tebakannya sangat tepat. Hebatnya, diagram yang ditunjukkan Agdestein ini adalah diagram partai yang dimainkan oleh pecatur Soviet dari dekade sebelum ia lahir dan Magnus tahu mereka semua!
Henrik Carlsen, ayahnya, pernah mengungkapkan kepada The Telegraph, bakat Magnus yang spesial itu sudah tampak sejak dini dan sangat menaruh perhatian pada berbagai hal secara mendalam. Henrik mencontohkan, saat usia anaknya 4 tahun, ia sudah mampu membangun Lego yang rumit, yang sesungguhnya diperuntukkan bagi anak-anak usia 10-14 tahun.
"Meski ia harus menghabiskan waktu enam jam, ia akan tetap duduk menekuni pekerjaannya sampai selesai, baru kemudian membangun konstruksi yang lainnya," kata Henrik.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews