Ngobrol-ngobrol Tentang Covid-19 Bersama dr. Sidharta Salim, Sp.PD

Semoga Pemerintahan Jokowi melalui Kemenkes RI mendengar dan mengetahui kondisi dan kesulitan di lapangan yang dihadapi oleh para tenaga medis

Selasa, 18 Mei 2021 | 05:56 WIB
0
234
Ngobrol-ngobrol Tentang Covid-19 Bersama dr. Sidharta Salim, Sp.PD
Foto dari kiri ke kanan : Andy Tirta, dr. Sidharta Salim, Alm.Haji Anton Medan.

Sore nan cerah dan sedikit menyengat ini, sahabat senior saya dr. Sidharta Salim , Sp.PD mengucapkan Turut Berdukacita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Bang Birgaldo Sinaga

Menurut dokter ahli penyakit dalam itu bahwa sebetulnya banyak pasien Covid-19 yang meninggal karena badai sitokin.

"Saat ini obat yang tersedia seperti Actemra, Remicade dan Iv Immunoglobulin terlalu mahal harganya dan sering tidak tersedia." Begitu dokter Sidharta Salim menjelaskan.

"Ada obat lain yang relatif terjangkau yaitu Anakinra/Kineret.
Tetapi, obat-obat itu sangat minim. Harap pemerintah tergerak untuk menyediakan obat tersebut." Demikian disampaikan oleh dr. Sidharta Salim.

"Harga obat-obatan sangat mahal. Sebut saja Actemra seharga Rp 25 juta untuk pemberian 2 x 400 Mg.
Sedangkan obat Remicade bisa mencapai Rp 30 juta tergantung berat badan. Dan Iv Immunoglobulin 25 Gr./hari untuk 5 hari bisa menghabiskan sekitar Rp 225 juta." dokter Sidharta menyebutkan nama-nama obat beserta harganya.

"Belum lagi itu tidak di semua daerah tersedia pemeriksaan sitokin/IL 6, dll. Adapun obat yang lebih murah adalah Kineret. Tetapi ongkos kirim via DHL dan biaya-biaya siluman bisa menghabiskan sekitar Rp 1.6 juta/100 Mg/ampul, diperlukan 13 ampul. Jadi total lebih kurang Rp 20 juta." Dokter Sidharta melanjutkan.

"Apabila obat itu diimpor secara resmi seharusnya bisa jauh lebih murah." Ujar dokter Sidharta sembari berharap pemerintah lewat Kemenkes bisa mengimpor obat-obatan tersebut.

Semoga Pemerintahan Jokowi melalui Kemenkes RI mendengar dan mengetahui kondisi dan kesulitan di lapangan yang dihadapi oleh para tenaga medis.

***