Institut Teknologi Sabun

Terlepas dari semuanya, rakyat Indonesia itu ingin melihat ITB kayak dulu lagi yang penuh inovasi dalam membuat sebuah karya. Sesuatu yang lebih besar dari sekadar urusan sabun.

Rabu, 6 April 2022 | 06:37 WIB
0
334
Institut Teknologi Sabun
Sabun Antinajis ITB (Foto: tempo.co)

ITB mengeluarkan penemuan barunya: sabun pencuci najis yang mengandung kaolin, tanah liat asli Indonesia.

Akutu tergelitik membaca berita ini, karena:

Pertama, apapun jenisnya, fungsi sabun itu sama yaitu mengikat kotoran lemak sekaligus melarutkannya ke dalam air. 

Setiap najis adalah kotoran (tetapi tidak setiap kotoran itu najis).

Jadi, bedanya sabun ini dengan sabun lainnya apa?

Kedua, dari zaman dulu juga para ulama sepakat untuk membersihkan najis ringan dan sedang (air kencing bayi, bangkai, dlsb) cukup dengan menggunakan sabun (apapun), lalu berwudhu.

Sementara untuk membersihkan najis berat, mis: kulit yang kena ciuman babi, caranya dengan mencuci bagian yang terkena najis sebanyak 7x, cucian yang pertama menggunakan tanah.

Nah, apakah sabun ITB yang mengandung tanah ini sekonyong-konyong bisa menggantikan fungsi tanah?

Ya, tinggal lobi aja dengan MUI untuk mengeluarkan fatwanya.

Klaim-klaim sabun ini pun terlalu gimik banget, seperti:

- Menjawab tantangan perlunya sabun yang bisa mencuci najis mengingat Indonesia mayoritas muslim.

- Sudah sertifikat halal dari MUI.

Sah-sah saja membuat klaim seperti itu dalam rangka strategi marketing, tapi ya jangan bego-begoin umat mulu, cari atuh cara kreatif lainnya.

Terlepas dari semuanya, rakyat Indonesia itu ingin melihat ITB kayak dulu lagi yang penuh inovasi dalam membuat sebuah karya. Sesuatu yang lebih besar dari sekadar urusan sabun.

Biarlah urusan sabun diteliti dan dipegang saja oleh pengurus Mini Mart 212 agar lebih syari.

Lalu, perhatikan apa yang terjadi.

Itu.

***