Apa Artinya Sukses Bila Keluarga Kita Berantakan?

Jumat, 19 Januari 2018 | 06:30 WIB
0
430
Apa Artinya Sukses Bila Keluarga Kita Berantakan?

Mungkinkah kita bisa berbahagia bila salah satu dari anggota keluarga sedang menderita sakit atau ditimpa malapetaka? Kalau yang dimaksudkan dengan kebahagiaan yang sesungguhnya, rasanya tidak mungkin akan kita peroleh karena kebahagiaan tidak mungkin berdiri sendiri.

Untuk mempertahankan posisi atau kedudukan, maka orang boleh saja berkilah,dengan mengatakan: "jangan dihubung-hubungkan dengan masalah keluarga". Karena, masalah keluarga adalah urusan pribadi masing masing.

Kebahagiaan urusan sangat pribadi

Orang yang sukses dengan karir yang menjulang, disanjung sana sini dan menjadi  fans jutaan orang, belum tentu memiliki kebahagiaan dalam dirinya. Yang tampak di luar hanyalah kesenangan dan kegembiraan serta kebahagiaan semu. Hal ini berlangsung sejak tempo dulu dan tetap berlanjut hingga di era mileneal ini. Contoh sosok selebriti dunia, yakni Marilyn Monroe,  siapa yang dapat menyangkal ketenarannya?

Hidup penuh glamour, ditunggu tunggu oleh ribuan pria ganteng, kaya raya, bahkan hingga tingkat presiden tergila-gila kepadanya. Tapi baca catatan hariannya di mana ia menuliskan ungkapan hatinya bahwa di dunia ini tidak satupun orang yang mencintai dirinya secara utuh. Orang hanya mencintai tubuh dan wajahnya yang molek tapi bukan dirinya yang sesungguhnya.

Terlepas apakah ia memang tewas bunuh diri atau dihabisi oleh sekelompok orang biarlah tetap menjadi misteri abadi yang terkubur bersama jazadnya.

Kebahagiaan tanpa mengikutsertakan keluarga, mungkinkah?

Karena itu dalam meraih impian demi impian jangan sampai menyebabkan kita lupa diri. Disanjung sana  sini, ditunggu tunggu oleh puluhan ribu atau mungkin jutaan orang, jangan sampai membuat kita mabuk kepayang. Jangan lupa, orang tidak hanya bisa mabuk karena menengak minuman beralkohol, tapi juga tidak kalah berbahayanya adalah mabuk karena uang, pangkat dan wanita serta ketenaran diri.

Saya belum pernah mencapai tingkat setinggi itu, namun dalam skala mini sudah merasakannya. Disambut dengan penuh senyum manis, dibawakan oleh oleh, rebutan yang ingin foto bersama, mengundang makan, diberikan cindera mata yang mahal dan berbagai bentuk pujian.

Namun saya selalu mengingkatkan diri agar jangan sampai lupa diri. Melambung terlalu tinggi hingga tidak bisa membumi lagi seringkali menyebabkan kita lupa akan tujuan awal, yakni membahagiakan keluarga kita.

Apalah artinya harta yang menumpuk, kedudukan tinggi dan deposito berserakan di mana mana namun kita hidup kesepian tanpa ada kebahagiaan yang sejati. Mengejar kebahagiaan semu adalah ibarat mengejar bayangan diri sendiri yang membuat kita mabuk dan lupa diri.

Mengutip sebuah kata kata bijak (anonim); "The most important thing in life, is loved and be love!"

"Yang terpenting dalam hidup ini adalah mencintai dan dicintai".

***

Editor: Pepih Nugraha