Jangankan Jadi Ketua DPR, Aziz Syamsuddin Malah Terancam di Golkar

Selasa, 12 Desember 2017 | 07:56 WIB
0
335
Jangankan Jadi Ketua DPR, Aziz Syamsuddin Malah Terancam di Golkar

Nasib sungguh nasib. Niat memimpin DPR, malah dapat perlawanan keras dari kawan sendiri. Aziz Syamsuddin pun puyeng tujuh keliling. Dapat surat penunjukan dari Setya Novanto, tapi tidak direstui oleh anggota DPR dari Golkar. Surat sakti dari politikus sakti yang mulai impoten.

Sebelumnya, Setya Novanto mengirim surat ke DPR. Pada intinya, surat itu sebagai rekomendasi nama pengganti Ketua DPR. Setelah sempat meminta tidak diganti, Setya Novanto berubah pikiran. Mengundurkan diri sekaligus memberikan nama pengganti, Aziz Syamsuddin.

Tentu saja ini aneh. Kenapa dari dalam penjara Setya Novanto merekomendasikan nama Aziz Syamsuddin? Kenapa bukan orang lain. Tapi itulah politik. Selama bisa menari di sela-sela gelombang, selama itu politisi menampilkan permainan politik.

Kata Aziz Syamsuddin sih engga masalah soal surat Setya Novanto. Aziz menganggap sah, Ketua Umum Golkar Setya Novanto menunjuk namanya sebagai calon Ketua DPR. Pemahaman Aziz terkait AD ART bahwa penunjukan Ketua DPR, tak harus didahului dengan rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.

"Yang penting tanda tangan ketua umum dan sekjen dan dewan pembinanya sah," ujar Aziz sebagaimana dikutip Kompas.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 11 Desember 2017.

Iya iyalah Aziz. Kalau namanya masuk sebagai Ketua DPR, pasti bilang begitu. Kalau nama kader lain? Belum tentu Aziz Syamsuddin mengatakan demikian.

Akibatnya apa? Aziz Syamsuddin menjadi musuh bersama. Semua kader yang berniat menduduki kursi Ketua DPR akan menolak. Terlebih, rekomendasi Setya Novanto bersifat personal.

Setya Novanto tentu mencari pembantu atau penolong. Kalau orang lain atau bukan kalompok Setya Novanto. Bisa jadi, ruang pembelaan bagi Setya Novanto akan hilang. Nah, secara tidak langsung. Setya Novanto ingin mengatakan kepada seluruh kader Golkar bahwa Aziz Syamsuddin termasuk dalam kelompoknya.

Dengan demikian, Aziz Syamsuddin akan berhadapan dengan Agung Laksono, Jusuf Kalla dan para pemberontak Setya Novanto. Karena, kontra Setnov sedang mengurus peralihan Ketua Umum. Setelah itu, baru ngurusin Ketua DPR.

[irp posts="5640" name="Ditolak 50 dari 91 Anggota Fraksi Golkar, Siapa Sebenarnya Orang Ini?"]

Jika Aziz Syamsuddin kena stempel pasukan Setya Novanto, bisa jadi di Munalsub Golkar, namanya akan hilang. Ujung-ujungnya, kesempatan untuk menduduki kursi Ketua DPR pun lenyap. Akhirnya, bila Aziz terus melawan, kesempatan maju sebagai bakal calon legislatif pada pemilu 2019 bisa kandas.

Ingatlah, siapa yang membela Setya Novanto secara membabi buta, dia akan menghadapi perlawanan kuat. Baik Airlangga Hartarto, Titiek Soeharto, Ade Komaruddin dan para peminiat kursi Ketua Golkar, tentu bersepakat untuk menunda rekomendasi nama Ketua DPR. Siapa yang berniat keukeuh akan terbentur dan tercampakkan.

Media itu mencatat bahwa 50 dari 91 anggota Fraksi Partai Golkar atau bih dari 50 persen justru menandatangani surat penolakan penunjukan Aziz sebagai Ketua DPR.

Masih berniat menduduki kursi ketua DPR, Pak Aziz? Sebaiknya berkoalisi dulu dengan calon Ketua Golkar.

***