Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengajukan nama Hadi Tjahjanto kepada DPR sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Dalam waktu singkat sejak nama itu diusung Jokowi, berita Hadi Tjahjanto langsung tersiar dan meroket.
Jika warganet mencari nama Hadi Tjahjanto di Google, sudah bisa dipastikan nama tersebut sedang populer. Kepopuleran nama sejalan dengan isu yang berkembang. Semua ingin mengetahui siapa yang menggantikan Gatot Nurmantyo memimpin TNI.
Dari pelbagai berita. Ada satu hal yang mengagumkan dari nama Hadi Tjahjanto. Berita itu adalah pembongkaran kasus korupsi di Kementrian Pertahanan. Saat itu, Marsekal Madya TNI Hadi Tjahjanto bekerja sebagai Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan.
Upaya membongkar kasus korupsi di Kementerian Pertahanan dengan Terdakwa Brigjen TNI Teddy Hernayadi adalah salah satu kunci suksesnya. Untuk pertama kali PATI (Pejabat Tinggi) menjadi pesakitan kasus korupsi.
Pada akhir ikhtiar pemberantasan korupsi, Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta menyatakan Brigjen Teddy terbukti bersalah. Dengan kewenangannya, Brigjen Teddy melakukan korupsi anggaran alutsista TNI 2010-2014. Seperti pembelian pesawat tempur F-16 dan helikopter Apache.
Detik.com menghimpun informasi bahwa uang yang dikorupsi Teddy digunakan untuk berfoya-foya dengan perusahaan rekanan Mabes TNI, Kemenhan, dan perusahaan kerabatnya. Uang tersebut juga digunakan Teddy untuk investasi valas.
Sang Pembongkar menyatakan kegembiraanya atas putusan Pengadilan Militer Tinggi II. Saat itu dia mengatakan dengan tanpa rasa takut:
"Kita memang sangat senang dengan putusan hakim. Nanti ada proses berikutnya. Ya putusan seumur hidup bagi kita ini adalah putusan yang sangat setimpal bagi terdakwa," kata Hadi sebagaimana dikutip media yang sama, Rabu 30 November 2016.
Harapan kepada Panglima Hadi
Atas keberhasilan mengungkap kasus korupsi dengan tersangka pertama berpangkat Tinggi TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto pun menjadi terkenal. Bukan karena pamer acara atau pencitraan, ia berhasil meraih tangga kesuksesan karir satu persatu karena kerja keras.
Dengan hadirnya Marsekal Hadi Tjahjanto, Harapan Militer lebih terbuka terkait anggaran. Selama ini, upaya membongkar dugaan korupsi di internal militer sangat sulit. Munculnya nama Hadi dengan pengalaman membongkar korupsi di Kemenhan menjadi pertanda bagi semua orang.
[irp posts="4488" name="Tiga Lembaga Survei Ukur Popularitas Panglima TNI Gatot Nurmantyo"]
Harapan kepada Hadi tidak hanya membuka mata mengawasi anggaran militer, ia juga diharapkan mampu menegakkan perlindungan hak asasi manusia. Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu lalu ada dugaan penyiksaan kepada sipil oleh oknum militer. Bahkan berita tertuduh pencuri singkong purut seharga 25.000 tersebut populer di sejumlah media.
Marsekal Hadi Tjahjanto harus bisa menciptakan ‘rasa kemanusiaan’ di dalam tubuh mesin tempur Indonesia. Tentara bukan dilatih untuk menyiksa warga negara Indonesia. Hadi wajib memaksa lahirnya kembali humanisme di tubuh TNI. Program ini akan membuka kembali harapan pencarian kebenaran atas tragedi 1998 dan hilangnya beberapa aktivis, seperti Wiji Tukul dan kawan-kawan.
Sehingga, Panglima Hadi Tjahjanto, jika direstui oleh DPR, harus mampu membuktikan bahwa TNI juga bisa menegakkan hukum tanpa melanggar hukum.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews