Kalau Mau Menganggap Saya Berhasil, Anda-anda Juga Harus Lebih Hebat dari Saya

Bagi yang jeli melihatnya, ini bukanlah kata kata kesombongan tapi motivasi buat para generasi muda yang sedang berjuang untuk membangun bangsa dan negara.

Senin, 27 Mei 2019 | 23:26 WIB
0
630
Kalau Mau Menganggap Saya Berhasil, Anda-anda Juga Harus Lebih Hebat dari Saya
Habibie dan Jokowi (Foto: KBR.id)

Sangat menarik mengangkat kata kata dalam judul tulisan ini, "Kalau mau menganggap saya berhasil, Anda-Anda juga harus lebih hebat dari saya" itu kata BJ Habibie mantan Presiden RI Ke-3 dalam kunjunganya keistana negara  24 Mei 2019.

Ditengah  gonjang ganjing hasil pemilu dengan segala mekanisme pelaksanaannya yang dianggap kubu Prabowo Subianto  penuh dengan kecurangan yang terstruktur, sistematif dan masif, para tokoh tokoh nasional dan elit politik mengadakan pertemuan pertemuan, mencoba merajut persatuan Indonesia yang terancam.

Sekilas penulis ingatkan kembali siapa itu Bacharuddin Jusuf Habibie? Karena itu sangat berhubungan dengan judul tulisan diatas, dilansir dari berita https://video.tribunnews.com/view/82900/profil-bj-habibie-tokoh-intelektual-dan-mantan-presiden-republik-indonesia-ke-3

Habibie mengenyam pendidikan sekolah dasarnya di Pare-pare. Setelah ayahnya wafat saat Habibie berusia 14 tahun, Habibie melanjutkan SMP di SMP 5 Bandung. Kemudian melanjutkan masa SMA di Gouverments Middlebare School, di kota yang sama.

Setelah lulus SMA pada tahun 1954 Habibie melanjutkan kuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan teknik mesin. Saat itu namanya masih Universitas Indonesia Bandung.

Baru beberapa saat belajar di ITB, tahun 1955 Habibie mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliah di Rhein Westfalen Aachen Technisce Hochschule (RWTH) Jerman dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang (Teknik Penerbangan).

Habibie mendapatkan gelar Ing dari Technische Hochschule Jerman pada tahun 1960. Kemudian Habibie melanjutkan studi doktornya Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachen Jerman dan mendapatkan gelar doktornya pada 1965.

Riwayat Karier:

Setelah lulus, Habibie bekerja di sebuah industri kereta api Firma Talbot di Jerman. Habibie kemudian melanjutkan studi doktornya sambil bekerja.

Tahun 1965-1969 Habibie bekerja sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan Analisis Struktrur Pesawat Terbang di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg.

Tahun 1969-1973 Habibie menjabat sebagai Kepala Divisi Metode dan Teknologi di MBB. Tahun 1973-1978 Habibie diangkat menjadi Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB dan di tahun 1978 Habibie juga diangkat menjadi Penasihat Senior Bidang Teknologi untuk Dewan Direktur MBB.

Baca Juga: Hati-hati dengan Puja-puji dan Sekilas Cerita tentang BJ Habibie

Habibie resmi pulang ke Indonesia tahun 1974 karena diperintahkan Presiden Soeharto melalui utusannya Ibnu Sutowo untuk kembali ke Indonesia. 4 tahun pertama kepulangannya, yaitu pada 1974-1978 Habibie masih sering melakukan perjalanan ke Jerman. Saat itu Habibie juga masih menjabat sebagai Vice President di MBB.

Pada tahun 1978 hingga 1997 Habibie menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi. Habibie menjadi menteri Ristek yang pertama di Indonesia. Selain itu Habibie juga memimpin perusahaan BUMN Industri Strategis dan merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional.

Pada tahun 1995, Habibie berhasil membuat pesawat terbang pertama Indonesia yang kemudian diberi nama N250 Gatot Kaca. Proyek pembuatan pesawat yang sukses ini mendapatkan sertifikasi dari Federal Aviation Administration.

3 tahun kemudian tepatnya tanggal 14 Maret 1998 Habibie ditunjuk presiden Soeharto mendampinginya sebagai wakil presiden. Saat terjadi tragedi 1998, di mana Presiden Soeharto dipaksa mundur dari jabatannya sebagai presiden oleh para mahasiswa, Habibie diangkat menjadi presiden Indonesia ke-3. Namun Habibie hanya menjabat selama 1,5 tahun.

Prestasi:

  • Mendapatkan julukan Mr. Crack oleh para spesialis penerbangan
  • Mendapatkan gelar Profesor Kehormatan atau Guru Besar di ITB (Insstitute Teknologi Bandung) (1967)
  • Mendapatkan gelar tertinggi di ITB, yaitu Ganesha Praja Manggala
  •  Mendapat penghargaan bergengsi Edward Warner Award dan Award von Karman
  • Mendapatkan penghargaan Theodore van Karman Award dari Jerman
  • Buku karangannya yang berjudul "Habibie dan Ainun" diangkat ke layar lebar.

Bisnis:

  • Grup Ilthabi Rekatama (PT Ilthabi Bara Utama, Sound Oil, PT Krakatau Ilthabi Adhijaya, Asuransi Wuwungan, Majalah Orbit Digital, PT. Ilthabi Digital Edukasi)
  • The Habibie Center
  •  PT Regio Aviasi Industri (RAI)

Dengan sederet fakta fakta diatas, sulit rasanya untuk menganggap seorang BJ. Habibie bukanlah orang yang berhasil, kecerdasan dan prestasinya bahkan sudah diakui internasional dan dinobatkan sebagai tokoh intelektual.

Kembali ke ucapan BJ.Habibie "Kalau mau menganggap saya berhasil, Anda-Anda juga harus lebih hebat dari saya" itu adalah kata kata menohok, motivasi sekaligus juga tamparan buat generasi generasi muda yang hobby bikin sensasi tanpa prestasi.

Baca Juga: Curhatan dari Pak Habibie

Bagi yang jeli melihatnya, ini bukanlah kata kata kesombongan tapi motivasi buat para generasi muda yang sedang berjuang untuk membangun bangsa dan negara, yang berusaha mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia termasuk Presiden Joko Widodo sebagai  ujung tombak dari generasi penerus saat ini.

Sekaligus kata kata tersebut juga sebagai kata tamparan yang menohok para elit politik atau siapapun yang hanya bisa mengeluarkan pendapat pendapat yang memecah belah (Provokasi) rakyat, dan juga sebagai teguran untuk orang orang yang merasa paling nasionalis, merasa paling Indonesia dari Indonesia, lebih TNI dari TNI dan juga orang yang merasa paling mampu merubah Indonesia tapi  yang terlihat malah paling  nyata mencoba meruntuhkan Persatuan dan Kesatuan bangsa Indonesia demi kekuasaan.

Luber Sitanggang

***