Saya memang tidak pernah berinteraksi dengan Pak Nukman Luthfie, baik secara nyata maupun di dunia maya. Namun, Pepo saya kenal baik dengan beliau. Pak Nukman adalah kakak tingkat Pepo ketika di UGM.
Tadi saat perjalanan melayat, Pepo bercerita. Ketika saya masih kecil, keluarga kami sempat mengalami kesulitan. Ada banyak sekali tagihan yang harus dibayar, kebutuhan yang harus dipenuhi, sedangkan Pepo sedang tidak punya uang.
Saat Pepo bercerita ke Pak Nukman, Pak Nukman menanggapi dengan simpel. Beliau mengeluarkan kartu ATM. "Ambillah seperlunya," kata Pak Nukman sambil memberikan kartu itu. Ketika Pepo mengecek ke ATM, rupanya isi rekeningnya terhitung banyak pada zaman itu.
Masih banyak lagi kisah-kisah kebaikan Pak Nukman semasa hidup. Ketika saya berada di TPU Grabag tempat Pak Nukman dimakamkan, saya bertemu orang-orang yang memang sudah mengenal Pak Nukman dengan baik. Mereka semua mengatakan, kita seharusnya iri dengan beliau. Kebaikan hati beliau, sangat sulit untuk kita tiru.
Bukan hanya Pepo saya yang pernah merasakan kebaikan Pak Nukman ini. Pak Nukman, terhadap orang yang memang dekat dengan beliau, sangat murah hati. Ada satu cerita di mana Pak Nukman bahkan memberikan mobil kepada seorang sahabatnya.
Sebagai pakar media sosial, Pak Nukman sangat berjasa. Beliau sangat mendukung aktivitas-aktivitas untuk mengembalikan media sosial kita yang guyub dan rukun. MAFINDO, organisasi anti hoaks di mana saya ikut menjadi relawan, sangat terbantu oleh dukungan Pak Nukman. Beliau memanfaatkan keluasan ilmu beliau untuk kebaikan kita semua.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Selamat jalan, Pak Nukman. Semoga Allah menempatkan Pak Nukman di tempat yang terbaik di sisi-Nya.
Aamiin ya rabbal alamin.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews