Sketsa Harian [27] Jual Diri

Semua kitab suci melaknat praktik prostitusi, mengutuk pezina, dan hal-hal yang terkait dengan itu. Karenanya, tuhan juga sangat mengutuk para pelaku prostitusi; penjual maupun pembeli.

Selasa, 19 November 2019 | 06:05 WIB
0
558
Sketsa Harian [27] Jual Diri
Ilustrasi prostitusi (Foto: Tribunnews.com)

Saya kadang menentang istilah "harga" yang menempel pada kata "diri" menjadi "harga diri". Kenapa, sebab diri itu sejatinya tak ternilai, tidak bisa dihargakan. Karenanya, diri harusnya menjadi kekayaan tak ternilai yang tidak bisa diperjualbelikan.

Tetapi di tangan Vanesa Angel dan belakangan Putri Amelia, diri menjadi dihargakan. Diri bisa dijual. Jual diri. Vanesa konon bisa menjual dirinya Rp80 juta sekali transaksi dan Putri belum dikorek-korek berapa tarifnya. Sila tanya pada para hidung belang yang sering pake jasanya, bukan nanya ke saya.

Siapa bilang Vanesa dan Putri ga punya harga diri, punya kok. Tapi ya segitu itu harganya.

Dalam diri seseorang, termasuk Vanesa dan Putri, terkandung tenaga (baca: keterampilan) dan pikiran, dua komoditas berharga manusia yang bisa dijual. Tenaga dijual, hasilnya upah yang bisa menghidupi diri dan keluarganya. Pikiran dijual juga menghasilkan duit yang tak kalah heboh dibanding menjual tenaga.

Maka di jaman now ini tidak ada lagi istilah "bekerja keras" (otot) tetapi "bekerja cerdas" (otak). Ini tidak sepenuhnya benar.

Saya yakin, Vanesa dan Putri juga bekerja dengan menggunakan otak dan otot. Dengan otak, bagaimana Vanesa bisa jualan "kue apem" sehingga berharga Rp80 juta. Kalaupun itu cuma bluffing, tetapi cara marketing diri Vanesa pasti pake otak (akal).

Apakah Vanesa dan Putri pake otot? Lha, yang dia jual (persisnya sewa) juga sebagian ototnya, bukan? Pun dalam melayani penggunanya, dia pasti pakai otot. Masak diam seperti boneka atau gedebog pisang, kecuali mungkin ada pelanggannya yang minta seperti itu. Sesssst.... sensor!

Boleh jadi Vanesa dan Putri itu perempuan-perempuan pinter yang bisa menjual ototnya dengan sangat mahal dan berharga di mata pelanggannya. Tentu saja jalan yang mereka tempuh tergolong sesat. Rujuk kitab suci mana yang menghalalkan prostitusi. Ga ada!

Yang ada semua kitab suci melaknat praktik prostitusi, mengutuk pezina, dan hal-hal yang terkait dengan itu. Karenanya, tuhan juga sangat mengutuk para pelaku prostitusi; penjual maupun pembeli. Tapi sebaliknya, setan senang dengan prostitusi, sebab para pelakunya menjadi teman-temannya di neraka.

Tahukah kamu perbuatan yang sama-sama dilaknat tuhan maupun setan?

Memperkosa anak setan!

#PepihNugraha

***

Tulisan sebelumnya: Sketsa Harian [26] Mata Laki-laki