Waspadai Maraknya Kelompok Perusuh NKRI

Kita adalah manusia berketuhanan, satu kesatuan dalam satu kelahiran di Indonesia, satu bangsa Indonesia dan seakidah Islam.

Selasa, 14 Mei 2019 | 22:16 WIB
0
494
Waspadai Maraknya Kelompok Perusuh NKRI
Ilustrasi kerusuhan (Foto: Liputan6.com)

Tolak Perusuh di NKRI

Sedih banget ketika melihat orang-orang yang mengaku sedang berjihad namun di sisi lain dia menghina pemimpinnya. Bahkan akhir-akhir ini banyak orang kehilangan akal sehatnya, benarkah ini hanya karena kecewa jagoannya enggak menang?

Pribadiku melihatnya bukan demikian, ada kelompok tertentu yang benar-benar sudah putus asa melihat kenyataan mereka tak bisa mendompleng Prabowo, mereka sengaja bersuara seolah pemilu tak sah, mereka teriak ada kecurangan tanpa mampu menunjukkan bukti, kalau mau gunakan mata hati cobalah kalian lihat siapa mereka?

Baca Juga: Tolak Rusuh, Yuk jaga Kemanan dan Kedamaian NKRI

PKS yang selama ini merasa harus mengganti Presiden tidak ada dalam barisan itu, PKS sudah kasih statement bahwa mereka mengawal suara, bahwa mereka menyaksikan sendiri penghitungan suara, fix PKS bukan kelompok mereka.

Apakah ini kelompok bang Sandi? Rasanya bukan juga, karena bang Sandi juga mengakui bahwa pemilu berlangsung jurdil, maka kalau kau mau buka mata lebar-lebar mereka yang teriak, mereka yang mau bikin rusuh rata-rata menggunakan pakaian jubah, takbir dengan emosi lantas siapa mereka? Partai juga bukan?

Sangat menarik ketika masyarakat menyikapi petisi stop ijin FPI. Hampir mayoritas umat islam menyetujui ormas ini dihentikan operasionalnya alias tidak diperpanjang ijinnya. Dari 500.000 target tandatangan petisi kini sudah mencapai 329.314 orang yang telah menandatangani petisi tersebut.

Alasan petisi tersebut pada intinya adalah organisasi FPI menodai agama islam itu sendiri yang cinta damai, rahmat bagi semesta alam. Bukan hanya kepada islam tapi seluruh agama yang ada di Indonesia.

Anarkisme yang kerap dilakukan tidak hanya melukai umat beragama yang lain, namun juga nyata –nyata melukai kaum muslimin yang benar benar menjalankan agama sesuai titah Baginda Nabi Besar Muhammad SAW berdasarkan Al Quran dan Hadis.

Selain alasan ormas radikal, FPI juga ditengarai mendukung kekerasan dan salah satu pendukung organisasi HTI yang telah dibubarkan pemerintah karena makar.

HTI adalah salah satu kelompok agama yang ingin menggantikan sistem negara kita dengan sistem khalifah. Padahal negara yang mengusung ide ini kini tercabik cabik karena perang agama yang tak berkesudahan. Perang tersebut malah antara sesama Islam.

Perilaku saling menghujat, saling mengkafirkan padahal jelas seakidah sepertinya sulit diterima oleh nalar atau akal. Menganggap dirinya benar orang lain salah, menganggap dirinya ahli ibadah ahli agama dan yang lainnya najis, kotor bahkan kafir adalah kata yang sering kita dengar sehari hari.'

Menganggap pemerintahan yang syah adalagh thagut, setan laknatullah sungguh sangat tidak masuk akal. Tidak mengakui keberadaan negara padahal lahir dibesarkan dan hidup di negara yang dihujatnya adalah perilaku yang kurang waras.

Kita adalah manusia berketuhanan, satu kesatuan dalam satu kelahiran di Indonesia, satu bangsa Indonesia dan seakidah Islam.

Baca Juga: Ramadhan Penuh Intrik Pendukung, Kemana Ustad Aa Gym, Adi Hidayat dan Abdul Somad?

Menjelang 22 Mei 2019 di bulan ini, Bulan Ramadan yang suci, situasi politik ternyata tetap sama yaitu memanas oleh gerakan gerakan yang ingin membuat kerusuhan paska pengumumuman penghitungan suara oleh KPU. Gerakan–gerakan tersebut banyak berasal dari kelompok–kelompok masyarakat yang radikal , yang dipimpin oleh tokoh–tokoh yang radikal pula.

So guys lihatlah siapa yang tersisa disamping Prabowo? Jangan mau dihasut, jangan mau dijanjikan surga, karena ketika kalian melawan pemerintahan saat ini itu sudah wujud kegagalan memahami Islam. Lihat Jendral yang sudah teriak menebar kebencian di hatimu, saat kau baru akan terbakat dia sudah menyiapkan travel bagnya. Kau terbuai emosi dia plesiran, inikah jihad?

Lihat pemuda yang harus masuk sel meninggalkan keluarganya karena hatinya penuh berita kebencin sehingga dia bisa dengan bangga akan memenggal kepala Jokowi, sendiri dia saat ini sementara orang yang menanamkan kebencian di hatinya bisa apa?

Lihat ustad yang mendadak teriak 22 Mei Ultahnya PKI? Hellaw ges kemarin dia kemana saja? Masak baru tahun ini dia tahu hut PKI

? Jokowi tuh kalo mau jahat kan gampang, beliau sudah jadi Presiden sejak 5 tahun lalu kenapa baru sekarang kepikiran beliau jahat ? 

Tolak perusuh NKRI, jangan terprovokasi karena kebencian tak pernah kasih hasil baik, kebencian hanya mampu menggerogoti hatimu hingga kau tak mampu melihat sedikit cahaya.

Indonesia tempat tinggal kita sejak dulu buatlah nyaman seperti yang sudah, saling menghargai, saling menghormati demi persatuan bangsa.

***