Hari ini hampir semua pentolan Prabowo-Sandi berteriak perlunya pemantau asing dalam Pemilu. Padahal, tanpa mereka teriakpun, berbagai lembaga pemantau internasional rutin memantau setiap Pemilu kita.
Apa maksud teriakan itu?
Karena mereka yakin bakal kalah. Ketika kalah hal pertama yang akan dilakukan adalah menuding Pemilu curang. Lalu bisa saja ada aksi lanjutan. Ini sangat berbahaya bagi bangsa ini.
Memang sih, orang-orang model begini, mungkin gak terlalu peduli Indonesia berantakan. Yang mereka pentingkan hanya kekuasaan saja. Tidak peduli jika untuk mendapatkannya bangsa Indonesia jadi taruhan.
Prabowo pernah bilang di depan pendukungnya kalau dia kalah maka Indonesia akan punah. Komentar ini dicurigai seorang pengamat Neta S. Pane sebagai rencana untuk membuat kerusuhan.
Apa yang disebutkan Prabowo paralel dengan aksi-aksi yang diserangkan ke KPU. Amien Rais baru kemarin aksi di depan KPU. Seolah ada kecurangan. Apanya yang curang? Mereka gak bisa memberikan bukti.
Hal yang sama juga disampaikan Rocky Gerung, Fahri Hamzah dan Haikal Hasan. Semuanya sama. Mencurigai KPU. Kesamaanya, mereka tidak pernah bisa menunjukan kasus. Hanya kecurigaan tidak berdasar.
Apa tujuannya? Membangun persepsi bahwa Pemilu curang. Jadi kalau mereka kalah, ada peluang bikin gonjang-ganjing. Bikin ribut.
Sebelumnya hoax mengenai tujuh kontainer surat suara yang tercoblos dihembuskan. Bagus Bawana, salah seorang komandan relawan Prabowo ditangkap polisi karena hoax tersebut.
Hoax soal pemilih asing juga dibesar-besarkan.
Agak susah menilai bahwa itu hanya dikerjakan orang per orang. Soalnya benang merahnya jelas banget tersambung. Semua menyerang KPU. Semuanya bermaksud mengeligitimasi hasil Pemilu apabila mereka kalah.
Inilah wajah asli politik kotor. Semua cara dihalalkan asal menang. Gak peduli masa depan bangsa yang jadi taruhannya.
Menuduh Pemilu curang padahal gak ada bukti apa-apa, adalah kecurangan. Sebab mereka memang hanya bisa menang dengan kecurangan. Kalau suasana normal mah, pasti keok...
"Bisa gak sih, kalau ada Pemilu lagi Prabowo gak usah dikasih tahu. Ribet banget, Mas," celetuk Abu Kumkum.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews