Kalah Pilpres, KPU Dibelah

Jumat, 22 Maret 2019 | 07:52 WIB
0
198
Kalah Pilpres, KPU Dibelah
Ilustrasi (Foto: Blog Di Ujung Zaman)

Hari ini hampir semua pentolan Prabowo-Sandi berteriak perlunya pemantau asing dalam Pemilu. Padahal, tanpa mereka teriakpun, berbagai lembaga pemantau internasional rutin memantau setiap Pemilu kita.

Apa maksud teriakan itu?

Karena mereka yakin bakal kalah. Ketika kalah hal pertama yang akan dilakukan adalah menuding Pemilu curang. Lalu bisa saja ada aksi lanjutan. Ini sangat berbahaya bagi bangsa ini.

Memang sih, orang-orang model begini, mungkin gak terlalu peduli Indonesia berantakan. Yang mereka pentingkan hanya kekuasaan saja. Tidak peduli jika untuk mendapatkannya bangsa Indonesia jadi taruhan.

Prabowo pernah bilang di depan pendukungnya kalau dia kalah maka Indonesia akan punah. Komentar ini dicurigai seorang pengamat Neta S. Pane sebagai rencana untuk membuat kerusuhan.

Apa yang disebutkan Prabowo paralel dengan aksi-aksi yang diserangkan ke KPU. Amien Rais baru kemarin aksi di depan KPU. Seolah ada kecurangan. Apanya yang curang? Mereka gak bisa memberikan bukti.

Hal yang sama juga disampaikan Rocky Gerung, Fahri Hamzah dan Haikal Hasan. Semuanya sama. Mencurigai KPU. Kesamaanya, mereka tidak pernah bisa menunjukan kasus. Hanya kecurigaan tidak berdasar.

Apa tujuannya? Membangun persepsi bahwa Pemilu curang. Jadi kalau mereka kalah, ada peluang bikin gonjang-ganjing. Bikin ribut.

Sebelumnya hoax mengenai tujuh kontainer surat suara yang tercoblos dihembuskan. Bagus Bawana, salah seorang komandan relawan Prabowo ditangkap polisi karena hoax tersebut.

Hoax soal pemilih asing juga dibesar-besarkan.

Agak susah menilai bahwa itu hanya dikerjakan orang per orang. Soalnya benang merahnya jelas banget tersambung. Semua menyerang KPU. Semuanya bermaksud mengeligitimasi hasil Pemilu apabila mereka kalah.

Inilah wajah asli politik kotor. Semua cara dihalalkan asal menang. Gak peduli masa depan bangsa yang jadi taruhannya.

Menuduh Pemilu curang padahal gak ada bukti apa-apa, adalah kecurangan. Sebab mereka memang hanya bisa menang dengan kecurangan. Kalau suasana normal mah, pasti keok...

"Bisa gak sih, kalau ada Pemilu lagi Prabowo gak usah dikasih tahu. Ribet banget, Mas," celetuk Abu Kumkum.

www.ekokuntadhi.id

***