Oleh : Beny Atmaja
Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah dalam memiliki akses terhadap perumahan yang layak.
Tujuan utama dari Tapera adalah untuk memfasilitasi akumulasi dana masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan perumahan melalui tabungan secara sistematis dan terstruktur. Tetapi program Tapera menjadi topik yang memicu diskusi di masyarakat, dan pemerintah terus mengumpulkan aspirasi tersebut untuk memastikan bahwa implementasinya sesuai dengan kebutuhan serta harapan.
Dengan menggali aspirasi masyarakat, pemerintah dapat menyesuaikan kebijakan, syarat dan ketentuan, serta mekanisme pelaksanaan Tapera agar lebih akurat dan sesuai dengan harapan serta kebutuhan riil masyarakat. Selain itu, informasi dari aspirasi masyarakat dapat membantu pemerintah dalam menyesuaikan kebijakan Tapera agar lebih relevan dan efektif. Misalnya, jika ada permintaan untuk peningkatan jumlah subsidi atau penyesuaian suku bunga, pemerintah dapat mempertimbangkan untuk melakukan perubahan kebijakan yang tepat.
Kemudian masyarakat dapat memberikan masukan tentang syarat dan ketentuan yang mungkin terlalu ketat atau kurang fleksibel. Dengan demikian, pemerintah dapat meninjau kembali syarat-syarat yang ada untuk memastikan bahwa program Tapera dapat diakses oleh lebih banyak orang yang membutuhkan. Melalui umpan balik dari masyarakat, pemerintah dapat memperbaiki atau menyempurnakan mekanisme pelaksanaan Tapera. Ini termasuk prosedur aplikasi, penyaluran dana, pengawasan, dan pemantauan, sehingga program tersebut dapat berjalan lebih efisien serta transparan.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Prita Laura mengatakan keresahan publik terkait Tapera saat ini ditimbulkan karena kurangnya informasi yang diberikan secara signifikan kepada masyarakat. Ditambah lagi, masyarakat sudah panik dengan narasi potong gaji. Akan tetapi, pemerintah menjamin memenuhi kebutuhan mendasar rakyat yaitu, perumahan. Menurutnya program Tapera merupakan bentuk kehadiran negara bagi masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang layak, dari mulai pangan, sandang dan juga papan.
Selain itu, pemerintah juga telah memetakan semua keresahan masyarakat dengan mendatangkan pemangku kepentingan untuk menjawabnya sehingga, masyarakat mendapatkan penjelasan yang jelas mengenai program Tapera ini. Dengan memahami harapan dan kebutuhan riil masyarakat, pemerintah dapat mengarahkan alokasi sumber daya dengan lebih tepat, sehingga hal ini akan meningkatkan efektivitas program dan memastikan bahwa manfaat dari Tapera benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Sementara itu, Komisioner Badan Pengelolaan Tapera, Heru Pudyo Nugroho mengatakan pentingnya program Tapera untuk meningkatkan kepemilikan rumah. Hal itu karena Indonesia menghadapi kesenjangan kepemilikan rumah yang masih tinggi. Dengan mendorong pembangunan atau pembelian rumah oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah, Tapera membantu meningkatkan ketersediaan perumahan yang layak.
Tapera juga memberikan akses kepada masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses mudah ke pembiayaan perumahan dengan suku bunga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan pinjaman dari sektor perbankan konvensional. Hal ini membantu masyarakat untuk dapat membeli atau membangun rumah sendiri. Selain itu, program ini juga sering kali menyediakan subsidi atau bantuan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah dalam mengumpulkan uang muka atau biaya lain yang terkait dengan kepemilikan rumah agar pada akhirnya membuat pembelian rumah menjadi lebih terjangkau.
Hal senada juga dikatakan oleh Anggota Komisi V DPR RI, Sigit Sosiantomo yang menilai bahwa aturan baru mengenai Tapera bisa menjadi salah satu solusi untuk mendorong masyarakat berpenghasilan rendah menabung agar dapat memiliki rumah yang layak. Dengan memiliki tempat tinggal yang layak, masyarakat menjadi lebih stabil secara ekonomi dan sosial. Kondisi ini dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Selain itu, program ini juga dapat membantu memperkuat ekonomi lokal dengan mendorong pertumbuhan sektor konstruksi dan properti, serta berbagai usaha yang terkait dengan industri perumahan.
Selain sektor konstruksi dan properti langsung, Tapera juga dapat mempengaruhi perekonomian lokal melalui kegiatan-kegiatan sekunder. Contohnya termasuk peningkatan permintaan terhadap bahan bangunan, jasa perbaikan dan renovasi, serta perdagangan barang-barang rumah tangga. Dengan meningkatkan aktivitas ekonomi di sektor konstruksi dan properti, Tapera dapat menciptakan lapangan kerja baru. Ini termasuk pekerjaan langsung di lapangan seperti tukang bangunan, arsitek, dan insinyur, serta pekerjaan di sektor-sektor terkait seperti transportasi, logistik, dan penjualan.
Secara keseluruhan, program Tapera dirancang untuk memberikan solusi bagi tantangan akses perumahan yang dihadapi oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan. Implementasi Tapera juga melibatkan pengelolaan dana yang transparan dan efektif, serta mengakomodasi berbagai aspirasi dan kebutuhan masyarakat terkait perumahan.
Program ini menjadi salah satu instrumen kebijakan pemerintah dalam upaya mengatasi masalah akses perumahan yang dihadapi oleh sebagian besar penduduk, terutama di kalangan ekonomi menengah ke bawah. Kemudian di sisi lain, menggali aspirasi masyarakat adalah langkah kritis dalam memastikan bahwa Tapera tidak hanya ada sebagai program yang formal, tetapi juga berfungsi secara efektif dalam memenuhi tujuannya untuk meningkatkan akses perumahan yang layak bagi masyarakat.
)* Penulis adalah pengamat kebijakan publik
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews