Tetap saja ketidakhadiran Sandiaga di acara "syukuran kememangan" mengundang sejuta tanya; kemanakah Sandiaga?
Lagi, dalam acara sepenting "syukuran kemenangan" Prabowo Subianto, cawapres Sandiaga Uno tidak nampak hadir di tengah kerumunan para petinggi Badan Pemenangan Nasional di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat 19 April 2019. Sandiaga raib bagai ditelan bumi. Belum ada satu pejabat di lingkaran Prabowo yang mengungkap keberadaan Sandiaga.
Dalam hitungan PepNews.com, ini kali ketiga Sandiaga absen. Dua acara sebelumnya yang tidak dihadiri Sandiaga adalah deklarasi "kemenangan " Pilpres. Sedangkan pada deklarasi ketiga "kemenangan" Sandiaga nampak hadir. Namun kehadirannya justru mengundang tanya karena wajahnya terlihat sendu, muram, dan tak bergairah.
Kini di acara keempat yang tidak kalah penting, yaitu "syukuran kemenenangan", Sandiaga juga tidak nampak hadir.
Acara "syukuran kemenangan" itu sendiri dihadiri Anggota Dewan Pengarah BPN Fadli Zon, anggota Dewan Pembina BPN Amien Rais, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua DPD Gerindra M Taufik, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, Rizal Ramli, Yusuf Martak, dan Slamet Ma'arif.
Juga tidak terlihat unsur ketua umum dari partai koalisi, yaitu Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Tidak ada keterangan mengapa kedua ketua umum partai pengusung koalisi Prabowo ini tidak pernah hadir di acara penting tersebut. Demokrat pun tidak mengutus Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ikon Demokrat, hanya nampak Syarief Hasan yang rajin tampil.
Acara "syukuran kemenangan" itu dimulai dengan melantunkan shalawat hingga doa kemenangan untuk pasangan Prabowo-Sandiaga. Prabowo terlihat naik ke atas panggung bersama Amien Rais, Fadli Zon, Rizal Ramli. Kemudian seluruh hadirin yang sebagian besar pendukugnya menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Pada saat Sandiaga absen di dua deklarasi "kemenangan", terbit rumor bahwa telah terjadi konflik antara Sandiaga dan Prabowo terkait deklarasi pemenangan itu. Disebutkan, Sandiaga menolak mendeklarasikan kemenangan agar peristiwa Pilpres 2014 yang lalu tidak terulang. Atas ketidaksetujuan Sandiaga ini, Prabowo marah dan sempat meminta Sandiaga pergi.
Namun semua rumor itu ditepis oleh para petinggi koalisi Prabowo seperti Dahnil Azhar Simanjuntak dan Ferdinand Hutaean bahwa Sandiaga berada di kediaman Sandiaga saat pengumuman kemenangan dilakukan. Juga tidak ada pengusiran itu. Hanya saja Dahnil mengatakan Sandiaga sakit alias tidak enak badan, sedangkan Ferdinan menyebut Sandiaga harus berdiskusi dengan ulama dan puranawirawan.
Apapun alasannya, tetap saja ketidakhadiran Sandiaga di acara "syukuran kememangan" sepenting itu mengundang sejuta tanya; Kemanakah Sandiaga? Ada apa dengan Sandiaga?
Eh, baru dua tanya, ya?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews