Presiden Jokowi meresmikan Gedung Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) di Aceh pada Selasa (15/10). Peresmian tersebut menandai babak baru dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) muda Indonesia, khususnya di Aceh.
Gedung AMANAH merupakan pusat pengembangan SDM yang diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN), sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk memberdayakan generasi muda. Peresmian gedung tersebut menyoroti pencapaian signifikan dalam sektor pengembangan SDM yang terus berlangsung, menciptakan ruang inovasi dan pendidikan bagi generasi muda Aceh.
Sebagai pemimpin bangsa yang menjabat sejak tahun 2014, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya terfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada manusia. Menurut pemimpin bangsa kelahiran Kota Surakarta itu, Indonesia saat ini tengah berada dalam puncak bonus demografi, di mana penduduk usia produktif jauh lebih tinggi dibandingkan yang tidak produktif. Kondisi tersebut menjadi peluang besar bagi bangsa ini untuk melepaskan diri dari jebakan negara berpenghasilan menengah. Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa jika pemerintah dapat menyediakan ekosistem yang kondusif, baik dalam bidang ekonomi maupun politik, serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda, maka bonus demografi ini akan menjadi kekuatan besar bagi Indonesia.
Gedung Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) menjadi wujud konkret dari upaya pemerintah membangun SDM yang unggul dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Fasilitas yang disediakan di gedung ini telah dirancang untuk mendukung pengembangan SDM dengan keterampilan yang mumpuni di bidang teknologi dan inovasi. Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya bertugas membuat kebijakan, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat dapat menikmati manfaat dari pembangunan yang telah dan tengah dilakukan.
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., Ph.D Budi Gunawan, menekankan pentingnya investasi jangka panjang dalam pengembangan SDM. Menurutnya, BIN telah bertransformasi menjadi lembaga yang tidak hanya berfokus pada intelijen, tetapi juga pada pembangunan SDM yang berkualitas. Gedung AMANAH merupakan wujud nyata dari upaya tersebut, di mana generasi muda Aceh akan mendapat kesempatan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam lingkungan yang modern dan didukung oleh teknologi canggih.
Program pengembangan SDM ini bertujuan mencetak talenta muda yang tidak hanya cerdas tetapi juga berintegritas, sehingga mereka mampu menjadi pilar utama dalam pembangunan Aceh dan Indonesia ke depan. KaBIN Budi Gunawan menambahkan, semangat kolaborasi yang terbangun melalui Gedung AMANAH diharapkan akan memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Aceh dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. AMANAH sejalan dengan visi Presiden Jokowi yang selalu menekankan pentingnya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah, termasuk di Aceh yang dianggap sebagai kampung halaman kedua bagi Presiden RI ketujuh tersebut.
Penulis melihat, Presiden Jokowi telah menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan Aceh, bahkan di penghujung masa jabatannya. Di tengah padatnya aktivitas sebagai Kepala Negara, Presiden Jokowi tetap menunjukkan perhatian khusus terhadap Aceh. Hal ini diakui oleh Ketua Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA), Muhammad Jasdy. Sebagai wakil dari generasi muda Aceh, Jasdy mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan Presiden RI terhadap masa depan generasi muda di Aceh.
Jasdy menilai Gedung AMANAH adalah salah satu hadiah terindah yang diberikan oleh Presiden Jokowi kepada masyarakat Aceh. Program strategis yang diinisiasi oleh BIN ini telah menghadirkan ruang bagi pemuda-pemudi Aceh untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka. Menurut Jasdy, fasilitas modern yang disediakan di Gedung AMANAH, termasuk akses terhadap teknologi terbaru, akan memungkinkan generasi muda Aceh untuk mengikuti perkembangan tren global. Teknologi ini juga akan membantu mereka menciptakan solusi baru untuk tantangan pembangunan daerah, sehingga berpotensi memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh di masa mendatang.
Lebih jauh lagi, program pengembangan SDM tersebut juga memberikan akses pendidikan berkualitas bagi generasi muda Aceh, sekaligus membuka peluang kerja yang lebih baik. Pemerintah, melalui AMANAH, terus berupaya memberdayakan SDM muda agar mampu bersaing dalam kancah global. Dengan demikian, inisiatif ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kompetensi individu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan di Aceh.
Gedung AMANAH kini berdiri megah di Kawasan Industri Ladong, Kabupaten Aceh Besar. Sebagai pusat pengembangan inovasi, gedung tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern yang mendukung peningkatan keterampilan, penelitian, dan kolaborasi. Dalam lingkungan yang dinamis dan penuh semangat kolaborasi, generasi muda Aceh kini memiliki ruang untuk mengembangkan potensi mereka, mewujudkan gagasan inovatif, dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah.
Peresmian Gedung AMANAH menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, pemerintah Indonesia telah dan terus mengambil langkah konkret untuk memastikan bahwa SDM muda, khususnya di Aceh, mendapatkan peluang terbaik untuk tumbuh dan berkembang. Dengan adanya gedung ini, peluang bagi generasi muda Aceh untuk berkembang semakin terbuka luas, dan masa depan Aceh semakin cerah.
)* Penulis adalah kontributor Jendera Baca Institute
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews