Dipimpin polisi aktif, apa bedanya KPK dengan lembaga Kepolisian itu sendiri, padahal KPK dibentuk sebagai lembaga supervisi antara Kepolisian dan Kejaksaan?
Bukan karena berbekgron akuntansi ya, tapi kalo ditanya apa pendapat saya, saya akan lebih setuju lembaga KPK dipimpin oleh seorang akuntan yang lihat duit serupiah jatuh dari laci pun sudah ributnya seperti satu gudang kebakaran, jenggot tidak ada apa-apanya.
Hanya akuntan yang paling memahami betapa menyakitkan menuliskan rupiah dengan nol berderet-deret tapi uangnya tidak pernah ada seperti hantu. Bertahun-tahun lagi menghadapi pengalaman menyakitkan seperti itu.
Jadi, seorang profesional, yang tentu saja dengan integritas, seperti itu, besar kemungkinan lebih leluasa untuk mengendus uang-uang hantu demikian tanpa beban politik apa-apa.
Apalagi ketika di RUU KUHP Tipikor sudah dianggap sebagai kejahatan keuangan. Akuntan yang akan paling presisi menilai seberapa menyakitkan kerugian akibat korupsi, sekecil apapun nilainya, apalagi raksasa, dan judgement ini sangat berguna dan memiliki korelasi untuk bagian penuntutan.
Kita sudah cukup miris memiliki hakim-hakim tipikor yang memvonis rendah para pelaku tipikor, jika dimulai dari fase penuntutannya pun sudah kedodoran... ya buat apalagi pengadilan tipikor. Cukup perdata saja. Ganti rugi, selesai.
Dibandingkan semisal pimpinan dari kepolisian, aktif lagi. Lalu apa bedanya KPK dengan lembaga Kepolisian itu sendiri, padahal KPK dibentuk sebagai lembaga supervisi antara Kepolisian dan Kejaksaan. Belum ditambah persoalan loyalitas lembaga, dlsb.
Tapi itu kan kalau saya ditanya, karena tidak ditanya, ya gapapa, apapun keputusannya... pendapat rakyat jelatah kan tidak berpengaruh juga.. Sudah sadar tidak berpengaruh, mau-maunya lagi gelud meributkan opini para buzzer mana yang paling bennaarr.
Sebagai rakyat jelatah sebetulnya tidak perlu galau apa yang seharusnya paling baik bagi lembaga KPK dalam upaya pemberantasan korupsi di negara kita.
Kalau kita galau, cukup ambil jalan yang berseberangan dengan PKS, berarti kita sudah di jalan yang benar.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews