Kemenangan Pilpres, Tak Ubahnya Menanti Kekalahan "Thanos dalam The End Games"

Semoga jalan cerita the Avanger melawan Thanos dalam the end games bisa menjadi gambaran bagi kita terkait siapa pemenang Pilpres 2019 yang sebenarnya.

Rabu, 24 April 2019 | 22:24 WIB
0
176
Kemenangan Pilpres, Tak Ubahnya Menanti Kekalahan "Thanos dalam The End Games"
Thanos (Foto: Fandango.lat)

Bukan sebuah kebetulan, saat Indonesia tengah sibuk dengan hasil penghitungan suara hasil Pemilu 2019, khususnya untuk pemilihan Presiden. Ditengah itu pula, ada ada sebuah episode yang digadang-gadang sebagai akhir dari serial cerita the avangers. Siapa yang tidak tahu keseruan cerita pertempuran antara para pahlawan besutan marvel studio melawan Thanos si pemilik peran antagonis. 

Ya, memasuki minggu terakhir di bulan April, Avanger the End Game menjadi episode yang ditunggu-tunggu di pentas hiburan bioskop kesayangan. Sejenak Pertarungan melawan Thanos akan kembali ramai diperbincangkan. Tidak penting siapa yang akan mengalahkan Thanos. Kebangkitan para super hero dengan semangat persatuan dan kesatuan dari mereka untuk membuat Thanos tidak lagi merusak isi planet kehidupan itulah yang menjadi prioritas.

Jauh sebelum pelaksanaan pemilu, Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia menjadi sorotan dunia dikarenakan  pidatonya dalam  Pembukaan World Economic Forum On Asean di  Hanoi- Vietnam, September 2018. 

Lagi-lagi ini tenteng Thanos, dimana Jokowi menganalogikan bahwa ada Thanos  dalam diri kita semua. Sebuah kepercayaan yang salah bahwa agar kita sukses maka orang lain harus jatuh, orang lain harus menyerah. Kesalahpahaman bahwa munculnya orang baru berarti hilangnya orang sebelumnya. Dan Jokowi pun siap bersama para Avanger lain siap untuk mencegah Thanos untuk menghapus setengah dari populasi.

Lets Imagine..., sosok Thanos itu melekat pada siapa ? kiranya tak perlu kita sebut. Cukup dibayangkan saja. Dengan kekuatan yang berasal dari gabungan batu yang mirip aneka jenis batu akik itu, Thanos memiliki logika fikir yang disinyalir mengancam keselamatan penghuni planet kehidupan. 

Terakhir, Thanos seakan mampu mengumpulkan kekuatan untuk membungkam lawan-lawannya yang selama ini cukup tangguh.Suara Thanos yang berat, kerap terdengar serak, menggelegar seringkali disertai tindakan penghancuran dari mulai membanting hingga meluluh lantakkan benda-benda disekitar dia. Menggebrak -gebrak meja bagi seorang Thanos belumlah seberapa.

Pahlawan Avanger dari mulai kapten America hingga Black Panther dari Wakanda pun terkikis kekuatannya. Namun apakah Thanos sudah mememangkan pertarungan?. Sudah bukan rahasia umum, manakala peran protagonis harus mengalah untuk menang kemudian. Peran antagonis selalu saja mendapat peluang pada awal kesempatan untuk merasa menang. Meski belum tentu kemenangannya itu cukup memiliki legitimasi dan dapat diakui. Lha wong nyatanya episode masih akan berlangsung.

Begitulah saya memiliki imajinasi yang akan hasil akhir Pilpres 2019 yang sedang dalam masa adu kekuatan suara. Kubu sebelah yang cenderung menyerupai Thanos kini tengah merasa menang dengan segala gegap gempita perayannya. 

Padahal nih ya, episode alias proses penghitungan suara belum final. Masih akan berlangsung pleno demi pleno berikutnya. Layaknya super hero dalam the Avanger kembali mengerahkan energi positif untuk menepis upaya delegitimasi KPU, bahkan lembaga survey sekelas litbang kompas yang sudah memiliki kredibilitas dalam menangani proses hitung cepat alias quick count secara independent.

Diam-diam, dalam euphoria kemenangan semunya, Thanos menambah musuh yang dianggap telah bersekutu untuk membuatnya kalah dalam pertempuran.  Thanos yang berperawakan besar, dengan lekuk wajah yang sedemikian rupa sejenak mendamba tahta sebuah wilayah teritory tersendiri yang akan tunduk dibawah perintah kuasanya. Thanos lupa dengan sejatinya skenario bahwa kebaikan akan selalu dimenangkan sesaat kemudian setelah angkara murka mampu disebarkan melalui para pengikutnya.

"Thanos" konon menang dengan angka yang cukup fantastis setelah melenyapkan beberapa pegiat superhero yang tak kenal lelah memerangi kejahatan. Yakin, semua berharap Thanos akan tumbang setelah rasa jumawa yang ditunjukkan dalam pentuk perayaan kemenangan.

 Ada saja ulahnya agar terlihat menang. Dari yang bolak balik konferensi pers, hingga menyebut lembaga yang melakukan QC tidak kompeten. Entah kenapa insting berkuasa telah menutup ruang dialektika. Semua yang berasal dari luar kelompoknya pun tidak dipercaya. Hanya percaya pada data yang konon berasal dari proses internal.

Jumawanya Thanos akan kemenangan melawan Avenger seolah memusnahkan hampir semua populasi lembaga survey penyelenggara hitung ceopat. Salah satunya dari litbang kompas yang menyajikan data kekuatan kubu sebelah yang belum mampu menjadi pemenang. Thanos kini menjelma layaknya pusaran penghitungan suara hasil pilpres khususnya. Gelegar suara sumbang mendeskriditkan proses pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan kian ngawur terdengar.

Ibarat Thanos tengah  meradang dengan berbagai cara meneriakkan kata-kata curang Tiada kesan damai di hati Thanos. Semua buruk, ibarat penyakit sudah stadium lanjut. Meski sejatinya Thanos tidak tahu persis akhir dari permaianan. Kala super hero avanger bersatu padu melurukan pola fikir Thanos, disitulah episode yang paling ditunggu.

Sayangnya The Avanger the end games yang sedianya tayang di Bioskop perdana pada 24 April besok terkesan mendahului hasil penghitungan suara resmi oleh KPU yang baru akan diumuman 22 Mei 2019 mendatang. Bertepatan dengan bulan suci ramadlan.

Semoga jalan cerita the Avanger melawan Thanos dalam the end games yang telah dinanti , bisa menjadi gambaran bagi kita  terkait siapa pemenang Pilpres 2019 yang sebenarnya. Seperti syair lagu :

Semua juga tahu siapa yang jadi juaranya....

Yang pasti bukan Thanos ya...

***