Berbagai peristiwa kekerasan yang terjadi beberapa waktu lalu di Papua yang menimbulkan kerugian materi bahkan jiwa salah satunya disebabkan oleh berita hoax yang dijadikan sebagai propaganda berbagai oknum baik dari dalam maupun luar negeri untuk membuat instabilitas di Papua.
Saat ini pihak berwenang tengah terus menyelesaikan kasus-kasus tersebut dalam rangka penegakan hukum demi menciptakan kondusivitas wilayah Papua.
Sementara itu, berbagai hasil dari pengusutan peristiwa-peristiwa tersebut, Pemerintah mengendus keterlibatan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda, dalam berbagai kerusuhan yang terjadi di Wamena, Jayawijaya, Papua.
Mereka lah yang disebut dengan sengaja membangun kerusuhan agar dunia luar mendukung kemerdekaan Papua dan Papua Barat.
Termasuk keberadaan dan propaganda media asing dapat membuat ketegangan yang terjadi kian meninggi. Bagaimana tidak, tak sedikit media yang membuat propaganda-propaganda isu dan perang hoaks secara daring.
Salah satunya adalah Kantor Berita ternama sekelas Reuters (UK) dan Al Jazeera (Qatar) yang turut serta menyebarkan berita bohong tentang kematian warga Papua yang tewas dalam aksi massa pada konflik kerusuhan yang terjadi sebelum di Wamena.
Hal ini pun sering terjadi tak hanya di Papua. Tentu terdapat agenda atau permainan tingkat tinggi dalam Propaganda media ini yang tidak mudah dilawan dan diselesaikan dalam waktu yang singkat. Dibutuhkan kerjasama berbagai eleman bangsa guna manangkal keterlibatan asing khususnya media asing melalui propaganda-propagandanya yang memgncam kedaulatan Indonesia pada forum-forum internasional.
Dalam kasus Papua khususnya, ada negara-negara besar turut bermain dimana negara-negara ini menjadi sarang peresembunyian Para Alumni AMP dan Petinggi OPM. Dan mereka pun sudah siap dengan draf membawa isu kemanusiaan ke Sidang Umum PBB, namun untungnya mereka tidak mendapatkan perhatian khusus di KTT HAM dan di kegiatan PBB beberapa waktu lalu.
Namun kita tetap haris waspada dan antisipasi melalui upaya diplomasi guna memberikan pemahaman dan keyakinan bahwa Pemerintah Indonesia telah sangat serius membangun Papua serta memperhatikam masalaah HAM dalam penanganan berbagai tindak kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata di Papua.
Sebab itu, setidaknya Indonesia perlu tidak hanya belajar memerangi hoax dari media Internasional tetapi juga mendapatkan dukungan politik. Hal ini penting jika ada intervensi di PBB dan sampai ke Dewan Keamanan. Hanya ada 5 Negara yang memiliki kewenangan tersebut (US, UK, Perancis, Cina dan Rusia).
Di sisi lain pemerintah harus tegas terhadap keberadaan.oramg-orang asing di Papua yang melakukan kegiatan melanggar dari perizinan yang diberikan. Karena mereka itulah yang sering memprovokasi serta menghasut warga Papua untuk melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan secara komstotusional atau hukum yang berlaku di Indonesia.
Peran media nasional pun juga turut ditingkatkan, hal tersebut demi menciptakan situasi kondusif di negeri ini. Demikian inilah yang diharapkan kepada media nasional agar dapat memahami pentingnya peran mereka dalam memerangi hoaks media asing.
Media nasional juga.harus optimal dalam pemberitaanya terkait keseriusan dan kerja keras Pemerintah Indonesia, Presiden Jokowi membangun Papua, hal ini penting guna membangun optimisme masyarakat tentang Papua, selain untuk menangkal propaganda asing, sehingga Papua tidak lagi dikesankan sebagai wilayah yang rawan dan terbelakang yang kemudian dimanfaatkan opini tersebut oleh berbagai oknum untuk memprovokasi masyarakat Papua serta dunia internasional.
Mereka (media asing) ingin menciptakan dan menjelaskan kepada dunia Internasiona bahwa telah terjadi kejahatan kemanusiaan di Papua.
Itulah mengapa pentingnya kita harus bersinergi bersama media nasional, untuk membendung kekuatan media asing dalam membuat propaganda dengan menyebarkan berita yang tak valid kebenarannya. Agar terciptanya perdamaian khususnya lancarnya pembangunan di bumi Papua yang menjadi perhatian presiden Jokowi guna menuju Indonesia Maju.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews