Erdogan punya banyak peluang untuk membalas dan menghantam balik lawan lawannya, tapi Erdogan tidak melakukan itu dengan alasan baik sangka dan kasihan mereka adalah Muslim.
Dalam 5 tahun awal pemerintahan Recep Tayyip Erdogan( 2002-2007) telah melakukan 700 kali blusukan ke seluruh pelosok Turki. Tanpa kamera dan tanpa banyak publisitas. Jadi yang menuduh Erdogan banyak pencitraan itu omong kosong dan tanpa dasar.
Rakyat Turki pernah ditanya wartawan setiap kali pemilu sejak 2002, apakah mereka suka sama Erdogan? Mayoritas Jawabannya, iya. Ditanya lagi oleh wartawan, berapa lama Erdogan diinginkan rakyat memimpin turki? Mayoritas Rakyat menjawab, selama Erdogan masih hidup.
Tapi walaupun begitu, Erdogan tidak mau memimpin Turki seumur hidup karena itu tidak demokratis, dia sudah melakukan amandemen konstitusi, maksimal dia hanya menjabat sampai 2028 itupun kalau dalam pilpres 2023 besok dia menang kembali.
Selama 18 tahun memimpin Turki tanpa ada kasus yang gak gak. Gak ada korupsi, tatakelola pemerintah Tueki di era Erdogan setingkat dengan tatakelola negara maju Eropa. Clean and Good Governance.
Sebagai manusia, Erdogan sudah pasti tidak sempurna, tapi membandingkan Erdogan dengan penguasa Arab yang bejad-bejad, tentu bukan sikap yang fair. Tidak apple to apple.
Manusia yang kebaikannya lebih banyak dari kekurangannya, tidak akan mampu dibunuh karakternya walaupun lewat mulut mulut ulama bayaran dengan memakai ayat atau hadits pesanan. Karena karya Erdogan ril bagi mereka yang hatinya tidak berpenyakit.
Suriah, Uighur, Rohingya, Palestina, Kashmir, Libya, Yaman, Qatar, dan begitu banyak lagi negara lain yang disana intervensi Turki lewat Erdogan untuk membantu umat Islam.
Baca Juga: Operasi Sapu Bersih Erdogan
Sedangkan yang memfitnah Erdogan, negaranya semakin liberal, semakin sekuler, semakin banyak kemiskinan dan pengangguran, semakin dekat dengan Yahudi dan semakin mesra dengan kerjasama zionis internasional. Tapi semua itu tertutupi oleh jubah Arab yang menipu.
Hanya yang sampai akalnya yang mampu membaca realitas secara adil, sedangkan selebihnya jadi korban fanatisme buta terhadap Arab. Orang yang karyanya ril, tidak akan mampu difitnah dan dijatuhkan, yang ada, semua fitnah dan tuduhan itu kembali menampar mukanya sendiri.
Erdogan sebernarnya punya banyak peluang untuk membalas dan menghantam balik lawan lawannya, tapi Erdogan tidak melakukan itu dengan alasan baik sangka dan kasihan mereka adalah Muslim.
Iya, seorang negarawan memang sudah selesai dengan penyakit hati hasad hasud, tapi diamnya mereka jangan dianggap lemah. Mereka diam justru karena percaya diri dan tenang.
Diamnya orang baik bukan berarti dia lemah, tapi dia tidak punya waktu meladeni orang orang kerdil karena begitu banyak PR besar lainnya didepan mata.
Tengku Zulkifli Usman.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews