Bagaimana Yunani Bisa Terhindar dari Tragedi Covid-19?

Orang Yunani tidak mudah untuk salaman atau pun dekat dengan orang-orang yang tidak mereka kenal dekat atau yang bukan kerabat mereka.

Rabu, 22 April 2020 | 12:42 WIB
0
884
Bagaimana Yunani Bisa Terhindar dari Tragedi Covid-19?
PARA PETUGAS KESEHATAN DI YUNANI SEDANG MELAKUKAN TEST COVID19 TERHADAP PARA PENGUNGSI

Saya menetap permanen di Yunani sejak 2003, walau pun tahun 2000 sudah mengunjungi Yunani sebagai turis. Saya jatuh hati terhadap Yunani bukan karena negara ini terkenal dengan Raja Kapal Onasis tetapi karena landscape-nya hampir sama dengan Indonesia.

Yunani terdiri dari 6.000 kepulauan dan hanya sekitar 227 pulau yang dihuni dengan jumlah total penduduk 10.700.000. Salah satu pulau yang paling indah dan unik terkenal di seluruh dunia adalah pulau Santorini. Juga ada Mykonos, Creta, Patmos, Rhodos dan pulau tempat shooting film Mama Mia,  Pulau Skiatos.

Yunani terkenal dengan Athena ibukota negara  kedua (yang pertama Ibukota Yunani adalah kota Naflio) setelah merdeka dari Turki . Yunani dijajah Turki dari abad ke-14 sampai dengan abad ke-18 atau selama 400 tahun. Di Athena ada Acropolis yang disebut sebagai perhiasan Athena dan sering dipakai untuk shooting film Hollywood lalu ada  Meteora tempat shooting film James Bond.

Tahun 2020 ini dunia menghadapi bencana besar virus corona yang sering disebut Covid-19, namun Yunani bisa terhindar dari tragedi besar ini. Walau pun negara ini  bersebelahan dengan Italia  serta 25 persen populasinya terdiri dari lansia di atas 65 tahun. Hal ini karena sejak awal pemerintah Yunani mengambil langkah cepat.

Di samping budaya dan kesiagaan masyarakat Yunani sehari-hari lebih mementingkan kesehatan di atas segala. Ucapan "Igia apo ola" yang artinya kesehatan di atas segala; adalah ucapan yang digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari; seperti orang Indonesia mengucapkan "Assalammu'alaikum" atau "Shalom",  "Tuhan berkati"

Yunani  terkenal dengan Bapak Ilmu Kedokteran modern Hypocrateus yang sumpahnya digunakan oleh para dokter seluruh dunia. Itulah sebabnya saat Covid-19  diumumkan sebagai virus baru oleh WHO pada 11 Februari 2020, semua ahli kesehatan Yunani dan pemerintah mulai waspada.

Ketika  belum ada kematian akibat Covid-19 tetapi Yunani mengambil langkah cepat untuk menutup sekolah, kafe, dan beberapa acara karnaval dan keramaian dilarang. Tepatnya pada tanggal 5 Maret, hingga akhirnya tanggal 13 Maret wajib semua toko-toko dan mall ditutup. Dan pemerintah mengumumkan lockdown pada tanggal 23 maret hingga 27 April 2020.

Jika saya boleh berpendapat Yunani tahun ini bisa terhindar dari tragedi besar selain dari keputusan cepat dan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah sangat ketat. Hukum ditegakkan di Yunani sangat tegas, para penegak hukum utama di Yunani bukan lagi para  pengacara tetapi untuk masa Covid-19 ini  mereka adalah para Polisi.

Polisi di Yunani total keseluruhan berjumlah 65.000 orang dan sekitar 5.000 polisi dikerahkan di jalan-jalan utama untuk memeriksa setiap penduduk yang keluar rumah. Jika didapatkan keluar rumah tanpa alasan jelas dan tanpa membawa surat jalan maka dikenakan denda sebanyak 150 euro hingga 5000 euro.

Sejak diumumkan lockdown hingga hari ini sudah terkumpul surat denda sebanyak lebih dari 25.000 pelanggaran atau sudah terkumpul uang lebih dari 4 juta euro atau Rp65 Milyar. Bukan hanya patroli saja, para polisi juga menggunakan tehnologi drone untuk mengusir kerumunan.

Polisi dan dokter memegang peranan besar saat pandemi Covid19 ini. Para dokter di Yunani mendapat insentif 800 euro sedangkan polisi hanya sekitar 400 euro. Ada beberapa dokter, perawat dan polisi terinfeksi virus corona karena saat bertugas langsung berhadapan dengan masyarakat umum.

Terlebih Yunani yang merupakan pintu gerbang utama Eropa, hampir setiap hari ada pengungsi yang masuk melalu jalur laut dan darat dari Turki. Pengungsi korban perang dan immigran yang bukan dari perang tetapi motif ekonomi ingin tinggal di Eropa yang bagi mereka merupakan tempat nyaman mudah sebab Uni Eropa sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. EU menyediakan bantuan untuk para pengungsi sebesar 630 juta euro atau sekitar Rp10,7 Trilyun.

Selain hukum ditegakkan sangat ketat dan tegas. Budaya orang Yunani sejak zaman dahulu mementingkan kesehatan dan kebersihan. Inilah faktor penting yang memberi dukungan bagi terhindarnya Covid-19.

Orang Yunani setiap hari rajin membersihkan rumah, halaman dan setiap ruangan bebas dari debu. Saking bersihnya bahkan debu di daun tanaman juga di bersihkan dengan lap. Para petugas kebersihan setiap hari tidak akan membiarkan ada banyak daun rontok bertaburan di jalan atau sampah sekali pun. Bahkan kotoran hewan pun di Yunani hampir tidak pernah di temukan di jalanan.

Di samping itu budaya cuci tangan memang wajib diterapkan sejak anak-anak mulai bisa berjalan. Jadi saya tidak heran jika melihat orang Yunani sangat berhati-hati untuk salaman sejak lama sejak sebelum ada wabah virus ini. Orang Yunani tidak mudah untuk salaman atau pun dekat dengan orang-orang yang tidak mereka kenal dekat atau yang bukan kerabat mereka. Anak kecil sejak mulai lahir kebersihannya sangat dijaga. Ada satu noda titik di baju bayi langsung bajunya diganti. 

Hingga saat saya menulis artikel ini di Yunani berhasil menekan pandemi ini dari total jumlah penduduk 11 juta total korban yang meninggal hanya 172 orang, 2882 terinfeksi dan 1374 sembuh. Mereka yang terinfeksi karena melakukan perjalanan dari Italia dan negara lainnya. Sedangkan banyak pulau di Yunani disebut wilayah "putih" karena tidak ada penduduk di pulau tersebut yang terinfeksi. Test covid19  disediakan pemerintah gratis hanya untuk para penduduk yang terkena symptom, sedangkan yang sehat tentu saja tidak di test. Bahkan juga random test untuk para turist di airport diberikan gratis.

Lockdown  berakhir tanggal 27 April 2020 di Yunani, tanggal 4 Mei 2020 Yunani membolehkan warganya bebas keluar tanpa surat jalan dan bisa melakukan aktifitas normal. 25 Mei pemerintah membuka seluruh pulau dan kapal ferry mulai beroperasi membawa penumpang antar pulau.   Sekolah juga sudah dibuka, mall, toko-toko , cafe dan restaurant, salon rambut dan toko-toko kecil tentunya tetap disertai dengan peraturan yang ketat 'social distancing' dan pemakaian masker di ruangan tertutup. Pemakaian masker juga tidak diwajibkan lagi. Kehidupan sudah kembali normal.

Elefsina, 25 Mei  2020

***