Konflik kepentingan, terutama dengan China, mungkin saja tetap berlangsung tetapi dengan retorika yang lebih halus dan pragmatis.
Selama empat tahun masyarakat Amerika, bahkan dunia, setiap hari dibombardir dengan berbagai pernyataan yang mengejutkan dari Presiden Trump, melalui akun Twitternya. Kebijakan pun bisa berubah setiap waktu secara drastis. Kawan dan lawan pun terkejut-kejut.
Yang senang adalah para wartawan, karena hampir setiap hari ada berita besar, bahkan headlines, breaking news, yang bisa diberitakan. Satu-satunya yang predictable dari Trump ketika berpidato adalah soal memuji dirinya dan pemerintahannya.
Baca Juga: Israel Mengubah Sikapnya di Masa Presiden AS Joe Biden
Melihat pidato pertama Presiden Biden pada saat pelantikan, tampaknya kita akan kembali ke era predictable Presidency. Biden mengajak masyarakat Amerika untuk moving forward dan bersatu kembali. Dia menyampaikan akan menjadi Presiden bagi seluruh rakyat AS. Dia juga meyakinkan sekutu Amerika, bahkan dunia untuk kembali ke multilateralisme.
Ini semua khas dan standar bagi pidato presiden. Old style, namun tetap berwibawa. Jangan harap ada pernyataan luar biasa, apalagi menunggu cuitan dari Biden yang mengguncang.
It's boring, mungkin bagi banyak orang.
Tapi memang itu yang dibutuhkan oleh masyarakat Amerika, bahkan dunia, dari Presiden AS.
Amerika yang stabil, dengan kebijakan yang predictable, membuat Amerika dan dunia juga lebih tenang. Konflik kepentingan, terutama dengan China, mungkin saja tetap berlangsung tetapi dengan retorika yang lebih halus dan pragmatis.
Ini tidak berarti keterbelahan masyarakat Amerika akan langsung selesai dengan naiknya Biden. Masih perlu waktu lama untuk proses penyembuhannya. Tapi model kepemimpinan yang merangkul, berada di tengah, dengan retorika yang sejuk akan sangat membantu.
It's boring and predictable. Tapi sekarang, boring is good.
Andi Mallarangeng
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews