Masyarakat internasional berharap, perundingan perdamaian Palestina dan Israel tetap berlanjut. Bila perlu di masa Joe Biden ini pula Negara Palestina Merdeka "de facto" dan "de jure" terwujud.
Israel seperinya mengubah sikapnya di masa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dari Partai Demokrat memerintah setelah tanggal 20 Januari 2021 nanti. Joe Biden berasal dari Partai Demokrat AS.
Joseph Robinette Biden Jr. atau lebih populer dipanggil Joe Biden adalah seorang politikus Amerika yang saat ini adalah Presiden terpilih AS. Setelah mengalahkan Donald Trump yang merupakan petahana saat pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 2020, dia akan dilantik sebagai Presiden AS ke-46 pada Januari 2021.
Menarik dalam bidang politik dalam negeri AS sekarang ini adalah kerjasama antara Partai Demokrat AS dan Partai Republik AS di Kongres untuk mensahkan Joe Biden (Partai Demokrat AS) sebagai Presiden AS ke-46 bersama wakilnya Kamala Harris.
Wakil Presiden AS Donald Trump yaitu Mike Pence minggu lalu menjadi perhatian. Karena berkat dirinya, Joe Biden dan Kamala Harris tidak mendapat rintangan untuk pengesahan di Kongres AS.
Michael Richard "Mike" Pence dan sering dipanggil Mike Pence itu adalah Wakil Presiden AS ke-48. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Gubernur negara bagian Indiana ke-50 dari 2013 hingga 2017. Pence merupakan anggota dari Partai Republik mewakili Indiana di DPR sejak 2001 hingga 2003 dan menjabat sebagai Ketua House Republican Conference.
Bahkan Mike Pence mengatakan bahwa pelantikan Presiden AS ke-46 tanggal 20 Januari 2021, akan berjalan lancar. Ia juga berjanji hadir di acara pelantikan tersebut.
Israel dan Perkembangan di Timur Tengah
Israel selama ini dikenal sebagai pendukung AS, entah di masa Presiden AS dari Partai Republik AS atau Partai Demokrat AS. Hanya bedanya di masa Trump dari Partai Republik, Israel mendapat angin surga. Di masa Trump, ibukota Israel diputuskan berada di Jerusalem.
Sudah tentu di masa pemerintahan Joe Biden terlihat adanya sikap melunak untuk membawa perundingan perdamaian Israel-Palestina ke meja perundingan, di mana empat tahun pemerintahan Trump tidak sekali pun ada perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina.
Baca Juga: Trump Muncul di Perbatasan AS-Meksiko
Di masa Trump, malah Israel selalu memperluas tanahnya di Tepi Barat dengan mendirikan pemukiman baru di wilayah Palestina, sehingga sering kita saksikan di televisi, rakyat Palestina hanya bisa melihat dan tidak mampu berbuat-apa ketika rumah mereka dihancurkan dengan alat berat.
Masyarakat internasional sudah tentu berharap, perundungan perdamaian tentang Palestina dan Israel tetap berlanjut. Bila perlu di masa Joe Biden ini pula Negara Palestina Merdeka secara "de facto" dan "de jure" bisa terwujud, sehingga berdiri Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews