Wakil sekjen Partai Demokrat Andi Arief membongkar bisnis Kivlan Zen pada media 1998 silam sebagai balasan atau respons terhadap tudingan Kivlan Zen yang ditujukan kepada Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Andi mengatakan bahwa dulu Kivlan merupakan komandan bisnis Pamswakarsa bentukan ABRI. Kivlan, tutur Andi, mendapatkan untung ketka pamswakarsa membunuh puluhan orang. Pamswakarsa sendiri ada untuk menangkal perlawanan kelompok yang menuntut demokratisasi.
Dugaan Andi pun muncul, ketika Kivlan kembali muncul ke publik dengan mobilisasi masswa dan melontarkan pernyataan lantang demi memperoleh perhatian Prabowo Subianto. Menurutnya hal itu dilakukan agar Kivlan dapat menjalankan bisnis yang pernah ia jalani pada 1998 silam.
“Munculnya Kivlan sekarang saya kira untuk mendapatkan perhatian Pak Prabowo untuk kembali membuat bisnis masa demonstrasi. Kivlan tidak peduli dengan berapa besar jatuh korban,” tutur Andi.
Dirinya juga menggolongkan bahwa Kivlan sebagai orang yang kalah. Dahulu Kivlan adalah orang yang kalah karena tidak berhasil mempertahankan mantan presiden Soeharto di pucuk kekuasaan. Pada 2014 Kivlan juga gagal membantu Prabowo memenangkan Pilpres. “Secara umum Pak Kivlan tentara yang kurang mengerti taktik dan strategi dalam periode demokrasi sipil,” tutur Andi.
Sebelumnya, Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Mayjen Purn Kivlan Zen menyebutkan bahwa SBY sebagai orang yang licik dan tak ingin melihat Prabowo terpilih sebagai presiden. Menurutnya, SBY tak ingin ada jenderal lain yang mengisi jabatan pucuk pemerintahan.
Baca Juga: Ketika Kivlan Zen Bukan Level Politiknya SBY
“Sampaikan saja bahwa SBY licik. Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya licik, dia mendukung 01 waktu menang 2014,” ujar Kivlan Zen.
Menanggapi hal tersebut, Andi mengatakan bahwa mereka yang kalah cenderung mudah menyalahkan orang lain. Andi mengatakan orang yang kalah juga senantiasa mudah menuding orang lain berlaku licik. Seperti Kivlan yang menuding SBY Licik.
“Bagi orang yang kalah dan tidak mengerti dimana letak kekalahannya, maka paling mudah adalah bilang orang licik,” ucap Andi.
Hal tersebut sontak membuat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf Amin terkejut dengan pernyataan Wakil Sekjend Partai Demokrat Andi Arief yang menyebutkan bahwa Kivlan Zen berbisnis massa demonstrasi.
Dugaan pun muncul bahwa pengerahan massa di Kampanye Prabowo–Sandiaga selama ini dibawah komando Kivlan Zen.
“Rakyat Indonesia sangat terkejut mendengar pernyataan Andi Arief yang membocorkan rahasia penting dalam kubu paslon 02, yakni, bahwa salah seorang anggota BPN Prabowo – Sandiaga yaitu Kivlan Zen berbisnis pengerahan massa untuk berdemonstrasi,” ujar anggota Tim Penugasan Khusus TKN, Inas Nasrullah.
“Pernyataan ini semakin meyakinkan kita bahwa pengerahan massa di kampanye – kampanye Prabowo – Sandiaga selama Pilpres ini dikerjakan oleh Kivlan Zen dalam bentuk bisnis,” sambungnya.
Dirinya juga menilai, wajar apabila Cawapres Sandiaga Uno telah menggelontorkan dana hingga 1,4 triliun. Dirinya mendiga bahwa biaya sebesar itu digunakan untuk membiayai pengerahan massa oleh Kivlan Zen.
Baca Juga: Inkonsistensi Seorang Kivlan, Dulu Melarang Sekarang Melakukan
“Sehingga tidak salah jika Sandiaga Uno pernah mengeluhkan bahwa ia telah mengeluarkan uang sejumlah 1,4 triliun untuk membiayai kampanye Prabowo – Sandi. Dan kita bisa menduga bahwa ratusan miliar uang Sandiaga Uno telah dinikmati oleh Kivlan Zen.
Lantas apakah Kivlan muncul di tengah hiruk pikuk politik yang belum selesai, apakah kemunculannya untuk mendapatkan perhatian dari Prabowo? Atau apakah ia ingin kembali berbisnis penggalangan massa untuk melakukan people power yang selama ini sering didengungkan oleh Kubu 02.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews