Mendirikan Partai baru dan sekaligus menjadi Presiden bukanlah perkara mudah atau semudah mengeluarkan kata kata mempertanyakan jenis kelamin SBY.
Kata kata Kivlan Zein yang mempertanyakan kejelasan jenis kelamin Partai Demokrat dan Juga Jenis Kelamin SBY sungguh mengagetkan sekaligus memprihatinkan.
Apakah ini berhubungan dengan setan gundul yang dilontarkan oleh politisi Demokrat Andi Arief? Jikapun demikian kenapa Jenis Kelamin SBY yang dipertanyakan oleh kivlan zen?
Sampai pada sebutan jika SBY orang yang licik, apakah karena hadirnya sang putera mahkota AHY pada undangan Presiden Jokowi di Istana negara pada beberapa waktu lalu yang seolah menjadi isyarat partai Demokrat merapat ke Pemerintahan Jokowi?
Jika benar bahwa Kivlan Zein sangat mengenal SBY dengan liciknya seperti yang diungkapkannya, kenapa juga tidak bisa mengantisipasi manuver manuver politik Partai Demokrat atau SBY khususnya baik sebelum atau sesudah selesainya pilpres?
Baca Juga: SBY Disundul Setan Gundul
SBY adalah seorang figur tokoh politik yang paling diperhitungkan sejak era reformasi, tokoh politik yang bisa menjabat Presiden Republik Indonesia selama 2 periode, bahkan saat itu mengalahkan politikus politikus senior seperti Megawati, Wiranto, Jusuf Kalla maupun Prabowo.
Mendirikan Partai baru dan sekaligus menjadi Presiden bukanlah perkara mudah atau semudah mengeluarkan kata kata mempertanyakan jenis kelamin SBY.
SBY adalah Seorang pelaku politik ulung yang cerdas dengan segala kepiawaian mengelola organisasi dan membuka diplomasi dengan pihak pihak yang dirasa memberi keuntungan untuknya dan partainya, dan hal itu lumrah dalam dunia politik.
Lawan lawan politiknya yang seharusnya lebih jeli dan pintar mengantisipasi jika tidak ingin mereka jadi korban dari permainan politik SBY dan Demokrat, SBY dan Demokrat tentu punya target dan tujuan tersendiri untuk masa depan Partai Demokrat yang kini menonjolkan seorang figur baru pada sang putera mahkota anak ideologis dari partai Demokrat yaitu AHY yang punya kans untuk maju pada pilpres 2024.
Jika lawan lawan politik hanya bisa menyerang SBY dan Demokrat dengan kata kata yang malah keluar dari konteks politik seperti sampai pada mempertanyakan jenis kelamin partai Demokrat dan juga jenis kelamin SBY yang merupakan Presiden ke-6 Republik Indonesia, 2 periode berturut turut, harus sadar diri jika mereka memang bukanlah level politiknya SBY dan harus lebih banyak belajar lagi tentang strategi politik.
Luber Sitanggang
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews