Panitia Khusus Pemilihan Rektor (Pansus Pilrek) menerbitkan pengumuman tentang terpilihnya tujuh calon rektor Universitas Indonesia (UI) Periode 2024–2029 pada Jumat, 6 September 2024. Pengumuman ini cukup mendadak lantaran sebelumnya, seperti dikutip dari Kabar24 [1] pada timeline penyaringan rektor UI 2024-2029 bahwa Pengumuman 7 Calon Rektor: 9 September 2024. Itu artinya, lebih cepat tiga hari dari waktu yang dijadwalkan sebelumnya.
Kejadian ini seakan dejavu, lantaran sebelumnya seperti dilansir oleh Viva [2], Proses pendaftaran calon yang sedianya selesai pada 3 Agustus 2024 diperpanjang tenggat waktunya menjadi tanggal 10 Agustus 2024. Akibat dari berubah-ubahnya jadwal tentu publik melihatnya seperti ada permainan yang terjadi dalam pemilihan orang nomor satu di UI tersebut.
Dalam keterangan di website Okezone [3], proses penyaringan yang digelar pada Rabu, 4 September 2024, di Gedung Pusat Administrasi UI, Kampus Depok, melibatkan tim penilai yang terdiri dari para pakar akademik UI, di antaranya Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A. (Ketua Pansus Pilrek UI), Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp. O.G, Subsp. F.E.R., MPH, Int. (Ketua Senat Akademik UI), Prof. Harkristuti Harkrisnowo, S.H., M.A., Ph.D. (Ketua Dewan Guru Besar UI), dan Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA (Ketua Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor UI).
Namun dari ketujuh nama yang terpilih terdapat nama yang cukup menarik. Salah satunya adalah Teguh Dartanto, Ph.D. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI). Di mana berdasarkan penelurusan fakta oleh Koran Tempo [4], ini sebelumnya cukup heboh lantaran Teguh tercatut pada Jurnal yang ditulis oleh Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia. Diduga jurnal bakal dijadikan poin atau kredit oleh Bahlil untuk memenuhi syarat program doktor atau Strata Tiga (S3) di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia itu dipublish pada jurnal predator.
Padahal klaim Bambang selaku ketua Pansus Pilrek UI, calon rektor harus memiliki rekam jejak yang kuat dalam seleksi dan memiliki track record yang baik. Kok bisa-bisanya kecolongan?
"Kita harus tahu dengan jelas apa latar belakangnya dan apa yang pernah dilakukan. Tidak mungkin seseorang yang belum pernah melakukan apa-apa tiba-tiba akan lompat jauh dan melakukan sesuatu yang sangat besar. Tentu kita harus memperhatikan track record-nya,” ujar Bambang seperti dikutip dari situs resmi pemilihan rektor UI https://pemilihanrektor.ui.ac.id/welcome.
Soal masalah waktu yang serba berubah-ubah harapannya adalah para stakeholder di UI mulai dari pejabat, dosen dan mahasiswa UI tidak dibuat binggung dengan perubahan yang kerap terjadi, semoga.\
Sumber Referensi
[1]
M. C. Dinisari, «Kabar 24,» 01 09 2024. [Online]. Available: https://kabar24.bisnis.com/read/20240901/79/1795858/ini-dia-13-calon-rektor-ui-2024-2029.
[2]
«Dedy Priatomojo,» Viva, 03 08 2024. [Online]. Available: https://www.viva.co.id/edukasi/1738689-masa-pendaftaran-pemilihan-rektor-ui-2024-2029-diperpanjang-hingga-10-agustus. [Consultato il giorno 06 09 2024].
[3]
G. K. Tavip, «Okezone,» 06 09 2024. [Online]. Available: https://edukasi.okezone.com/read/2024/09/06/65/3059400/7-calon-rektor-ui-periode-2024-2029-berikut-daftarnya?page=1. [Consultato il giorno 06 09 2024].
[4]
H. Yaputra, «Koran Temp,» 09 08 2024. [Online]. Available: https://koran.tempo.co/read/nasional/489487/artikel-bahlil-lahadalia-jurnal-predator. [Consultato il giorno 06 09 2024].
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews