*Jakarta* — Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk memberantas peredaran narkoba tanpa pandang bulu. Untuk mendukung komitmen ini, TNI mengelar apel pasukan penegakan hukum 2024 yang diadakan di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta. Selain pemberantasan narkoba, penegakan hukum terhadap penyelundupan dan korupsi juga dimasifkan.
Apel yang melibatkan 1.200 personel gabungan dari TNI, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Keamanan Laut (Bakamla), Bea Cukai, Imigrasi, Kejaksaan Agung, Badan Narkotika Nasional, dan PPATK ini bertujuan memperkuat sinergi lintas instansi dalam penegakan hukum.
“Bapak Presiden memberi perintah kepada Panglima TNI terkait pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi merugikan negara. Contohnya, judi online, narkoba, penyeludupan, dan korupsi. Tidak hanya itu, TNI juga siap memberantas pelanggaran lain yang berpotensi merugikan negara sehingga Bapak Panglima memerintahkan pelaksanaan gelar pasukan penegakan hukum di TNI,” kata Danpuspom TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto.
Menindaklanjuti arahan tersebut, TNI membentuk satuan tugas khusus untuk menanggulangi ancaman ini di berbagai daerah.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan secara masif, kemudian sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini TNI membentuk satuan tugas (satgas) untuk menanggulangi ancaman-ancaman yang saya sebutkan tadi,” lanjutnya.
Dengan dilaksanakannya Apel Gelar Pasukan Penegakan Hukum ini, pihak-pihak terkait menyatakan siap bekerja sama secara terpadu. Penegakan hukum akan dilakukan secara masif, baik di tingkat pusat maupun di daerah.
Sementara itu, Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa memastikan pengawasan ketat terhadap personel Polri untuk mencegah penyalahgunaan narkotika di internal institusi.
“Tanpa pandang bulu kita tindak tegas,” ujar Mukti.
Ia menambahkan bahwa sanksi tegas, termasuk pemecatan, akan diterapkan kepada anggota yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba sesuai tingkat kesalahannya.
“(Sanksi tegasnya) Pecat, kurang apa kalau pecat,” tegasnya.
Mukti mencontohkan kasus empat anggota Ditresnarkoba Polda Metro Jaya yang masih menjalani pemeriksaan terkait dugaan keterlibatan dalam penyalahgunaan narkoba. Meski salah satu anggota, Brigadir D, telah dibebaskan karena terbukti negatif narkotika berdasarkan hasil tes urine, Polri tetap berkomitmen untuk tidak memberikan toleransi terhadap pelanggaran serupa.
Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen tegas pemerintah untuk memastikan negara bersih dari ancaman narkoba, korupsi, dan kejahatan lainnya yang dapat merugikan masyarakat dan negara. ><
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews