Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 mencatatkan hasil yang menggembirakan meskipun terdapat sejumlah tantangan. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyampaikan bahwa secara umum, proses pemungutan suara berjalan lancar.
“Kami menerima sejumlah laporan terkait pelaksanaan pemungutan suara, mulai dari lokasi yang harus dipindahkan karena bencana dan hujan, hingga kekurangan kertas suara. Namun, secara keseluruhan, prosesnya berjalan dengan baik,” ujar Bima.
Namun, ia mengakui bahwa tingkat partisipasi pemilih tidak seantusias Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg). Menurutnya, hal ini disebabkan oleh jumlah TPS yang lebih sedikit dan jarak pemilih yang jauh dari lokasi TPS.
“Mungkin hal itu menjadi hambatan bagi warga untuk memberikan suara. Dugaan kami, tingkat partisipasi politik kali ini mungkin berbeda dibandingkan dengan Pileg atau Pilpres, namun secara umum prosesnya berjalan dengan baik,” tambahnya.
Kemendagri terus melakukan pengawasan terhadap seluruh tahapan Pilkada hingga selesai. Fokus monitoring mencakup pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan potensi gugatan hukum.
“Baru saja kami mengadakan rapat koordinasi dengan Panglima TNI. Kita harus terus jaga sampai nanti proses gugatan selesai,” jelas Bima.
Bima juga mendorong masyarakat untuk aktif mengawal proses pemilu dengan melaporkan kejanggalan melalui jalur pengaduan resmi.
“Semakin masyarakat sadar, semakin proses hukum dapat berjalan sesuai harapan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak dalam menyukseskan Pilkada.
“Peran penting dimainkan oleh kesiapan masyarakat dalam menghadapi iklim demokrasi dan perbedaan," katanya.
Meski demikian, Afifuddin mengakui masih ada sejumlah kekurangan, seperti dampak banjir di beberapa wilayah yang menyebabkan penundaan dan pelaksanaan ulang pemungutan suara.
“Misalnya, dampak banjir di beberapa tempat di Sumatera Utara yang kami tindak lanjuti dengan PSSU (Penghitungan Surat Suara Ulang), pilkada susulan, dan ada yang pilkada lanjutan,” jelasnya.
Tahapan rekapitulasi hasil penghitungan suara saat ini masih berlangsung secara berjenjang dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Dengan segala tantangan yang dihadapi, keberhasilan Pilkada Serentak 2024 memberikan harapan baru bagi masa depan demokrasi Indonesia.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews