Kini kita bukan lagi paket 01, paket 02, melainkan kita menyatu dalam sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
Presiden terpilih, Joko Widodo dalam pidato Visi Indonesia, menyampaikan hal yang menarik. Dari sekian pembangunan yang telah dilakukan masa sebelumnya, dirinya masih menyadari bahwa pembangunan belumlah usai. Pembangunan Sumber Daya Manusia diprioritaskan mengingat bahwa membangun pada prinsipnya adalah membangun manusia sebagai subyek.
Jokowi menyadari bahwa era reformasi ini, Indonesia masih butuh reformasi. Disebutkan tentang pentingnya reformasi birokrasi dan reformasi struktural. Pola pikir lama, cara-cara lama yang terkesan berbelit-belit, menyulitkan akan dipangkas.
Dengan demikian, nampak bahwa reformasi birokrasi tidak sekedar berhenti pada urusan mutasi atau memberhentikan pejabat struktural. Reformasi berarti perubahan mindset. Reformasi berarti perubahan cara. Reformasi berarti membenahi kembali mentalitas pejabat dari cara-cara lama menuju cara-cara baru.
Perubahan mindset memang butuh waktu tetapi harus segera dimulai. Reformasi berarti memulai; mulai menyusun formasi baru untuk mencapai sesuatu yang baru.
Mencapai sesuatu yang baru tidak berarti membenci yang lama. Sebab tidak adapun satu reformasi di dunia ini, jika pola pikir lama dan cara-cara lama tidak didahuluinya.
Kalau pola pikir dan cara-cara lama masih mempersalahkan pemerintah dan negara karena sumbangsihnya; mari dalam era baru ini, dalam semangat persatuan, komitmen kita bangun untuk berandil dalam pembangunan negara tercinta ini. Pembangunan hanya dapat berjalan kalau setiap manusia Indonesia, “membangunkan dirinya dari tidur-tiduran” dan bergerak membangun negara ini.
Menurut hemat saya, pembangunan sumber daya manusia akan diam di tempat, jika manusia Indonesia tidak mau mengerahkan potensinya untuk turut berandil di dalamnya. Reformasi birokrasi yang diserukan Jokowi akan menjadi huruf-huruf mati, jika rakyat diam di tempat.
Urusan reformasi birokrasi pun perlu dimulai dengan cara berpikir bahwa bekerja berarti bekerja untuk rakyat. Hanya dalam arti ini, reformasi dapat berguna bagi demokrasi. Reformasi perlu sejalan dengan demokrasi. Reformasi oleh rakyat; demokrasi pun oleh rakyat. Reformasi mau secanggih apapun, harus taat untuk demokrasi, dalam arti bahwa reformasi dari rakyat, oleh rakyat dan harus untuk rakyat.
Mari ber-reformasi! Mari berdemokrasi, mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf. Kini kita bukan lagi paket 01, paket 02, melainkan kita menyatu dalam sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews