Dari sini, klaim kemenangan besar Rusia sekalipun atas Ukraina akan dicibir sebagai "kemenangan semu", salah-salah Rusia malah disebut pecundang.
Dalam peradaban modern seperti saat ini, cari teman (aliansi) lebih penting daripada cari musuh (enemy). Tetapi, Rusia punya logikanya sendiri, logika yang mungkin mereka sebut sebagai "geopolitik" dan "tatanan dunia baru" menurut versinya. Tetapi invasi Rusia terhadap Ukraina, dilihat dari kacamata apapun, adalah sebuah upaya cari musuh.
Benar bahwa AS dan NATO yang agresif dan semakin merangsek ke Timur membuat gerah Kremlin sehingga Putin sampai pada kesimpulan: menginvasi Ukraina. Alasannya ibarat pedang bermata dua; kesejarahan bahwa Ukraina bagian dari Rusia dan akibat Ukraina menunjukkan keinginan-kuatnya untuk segera menjadi bagian dari NATO.
Kalau soal kesejarahan yang menjadi alasan, mungkin yang berhak memiliki Rusia dan China sekarang adalah Mongolia. Campa, Seylon dan Tumasik bagian dari Majapahit (baca Indonesia).
Satu-satunya alasan yang bisa diterima karena agresivitas NATO ke Timur sehingga jika Ukraina menjadi bagiannya, maka moncong senjata aliansi AS-Eropa itu langsung mengarah ke Rusia, bahkan berada di seberang pagar perbatasan Kremlin.
Tetapi dengan manuver terbaru latihan militer Rusia dengan China di dekat Jepang, jelas telah memprovokasi negeri matahari terbit untuk bereaksi. Maklum hubungan Rusia-Jepang tidak akan pernah membaik selagi persoalan kepemilikan Pulau Shakalin belum tuntas. Keteteran melawan Ukraina, sudah menjadikan Jepang sebagai musuh baru.
Invasi Rusia ke Ukraina pun telah membuat reaksi Finlandia, Swédia dan Hongaria jaga-jaga. Alih-alih berkawan dengan Putin karena berada di perbatasan, Finlandia dan Swedia, misalnya, mempercepat keinginannya bergabung ke NATO. Bukankah Rusia merugi jadinya?
Alhasil, Rusia akan semakin dikucilkan dunia meski menyebut Ukraina sebagai sarang neo-fasis dan nazisme sekalipun. AS-NATO akan menguatkan narasi mereka bahwa Rusia adalah agresor dan karenanya perlu dikucilkan dunia selain sejumlah sanksi ekonomi yang telah ditimpakan yang tentu semakin memberatkan Beruang Merah.
Dari sini, klaim kemenangan besar Rusia sekalipun atas Ukraina akan dicibir sebagai "kemenangan semu", salah-salah Rusia malah disebut pecundang.
Sepertinya ini sudah terjadi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews