Ketika di Jepang [2] Kenrokuen, Taman Terindah di Jepang

Saya cuma naik bis ke kampus, pas musim dingin. Menghemat duit beasiswa. Soalnya saya bukan mahasiswa program pemerintah yang beasiswanya sampai berlipat-lipat dari yang saya dapatkan.

Kamis, 10 September 2020 | 06:12 WIB
0
269
Ketika di Jepang [2] Kenrokuen, Taman Terindah di Jepang
Saya di taman Kenrokuen (Foto: dok. pribadi)

Kenrokuen itu nama taman. Letaknya di kota Kanazawa. Kanazawa sendiri adalah nama ibukota prefektur Ishikawa atau dalam bahasa Jepang, Ishikawa Ken. Saya pindah dari Tokyo ke Kanazawa pada April 1994.

Musim salju pertama dan menikmati tahun baru 1995, saya rasakan di Kanazawa, yang berbeda jauh dengan di Tokyo. Januari dan Februari, dingin banget, bisa mencapai di bawah Nol derajat. Tapi jika hari cerah, walau saljunya sering bikin saya kepeleset, saya tetap jalan-jalan menikmati Kenrokuen.

Taman itu merupakan salah satu dari 3 taman terindah di Jepang, selain Taman yang ada di Okayama dan di Mito (di prefektur Ibaraki). Ada pohon pinus Karasaki, nama Jepangnya, pohon ini salah satu ikon taman tersebut, sudah ditanam ratusan tahun.

Di musim dingin yang saljunya sangat tebal, pohon ini diberi penyangga seperti segitiga kerucut, untuk melindungi dahan pohon Karasaki, agar tak patah menahan beratnya salju yang menggelayut. Dahan Karasaki ini, panjangnya ada yang masuk sampai ke tengah kolam, sayang kok saya gak nemu foto-foto Kenrokuen yang saya bidik di musim panas atau musim gugur, entah ke mana foto-foto itu.

Foto-foto yang ada sayanya pada musim dingin dan musim semi ini ,adalah hasil minta tolong sama pengunjung taman. Jaman baheula, mana ada ponsel, apalagi tongsis seperti sekarang.

Kenrokuen selama 2 tahun, menjadi saksi bagaimana saya bolak balik pergi dan pulang dari asrama di tengah kota ke kampus yang jauh di ketinggian bukit di pinggiran kota.

Di musim panas, seringkali di waktu akhir pekan saya numpang piknik makan siang, dengan gelar tikar kecil dan bawa buku sendirian, menunya seadanya saja, seringnya beberapa tuna onigiri sih, minumnya ocha . Sering juga karena angin sepoi, jatuh ketiduran.

Di waktu musim semi, saya paling suka jalan- jalan di bawah rindangnya pohon sakura di sepanjang jalan tempat toko-toko souvenir dan restoran, yang ada di luar taman.

Kanazawa juga punya castle (benteng). Walau sedikit kecil, dibanding yang di Osaka, tapi saya suka. Sering saya memandanginya dari tempat ketinggian. Ada jalan pintas yang tiap hari saya lalui, jalan pulang untuk menuju asrama. Sampai di titik tertinggi, saya akan istirahat sebentar untuk memandang benteng itu di kejauhan.

Entah kenapa tempat itu jadi lokasi favorit untuk ngaso dan melamun sejenak. Jarak dari asrama ke sekolah saya bersepeda, 40 menit. Jauh ya? Jadi jangan heran kalo saya gak gendut waktu di Jepang.

Saya cuma naik bis ke kampus, pas musim dingin. Menghemat duit beasiswa. Soalnya saya bukan mahasiswa program pemerintah yang beasiswanya sampai berlipat-lipat dari yang saya dapatkan.

Well, jika ada kesempatan ke Jepang, saya harus ke Kanazawa, dan napak tilas di Kenrokuen.

***

Tulisan sebelumnya: Ketika di Jepang [1] Belajar Mengenakan Kimono