Pemerintah Optimal Jaga Ketersediaan Pangan dan Kelancaran Mudik

Selain Jalur Darat, Kemenhub juga telah membuka alternatif transportasi melalui jalur laut. Selain itu para pemudik juga bisa membawa sepeda motornya naik ke dalam kapal.

Senin, 27 Mei 2019 | 14:26 WIB
0
480
Pemerintah Optimal Jaga Ketersediaan Pangan dan Kelancaran Mudik
Bus mudik (Foto: Kata Indonesia)

Lebaran adalah momen di mana ketersediaan dan harga bahan pokok menjadi sorotan. Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, pihaknya telah mendorong kementerian pedagangan (Kemendag) bersama Pemda untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok jelang hari raya idul fitri 1440 hijriyah. 

“Salah satunya dengan melakukan pengecekan stok kebutuhan pokok di setiap daerah serta kesiapan produsen dan distributor untuk menghadapi permintaan yang meningkat di H-3 lebaran,” tutur Bambang.

Pihaknya juga meminta agar satgas pangan dapat meningkatkan pengawasan dengan melakukan sidak, baik itu ke tempat penyimpanan stok maupun pasar – pasar di seluruh Indonesia.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menghindari adanya produsen, distributor ataupun pedagang yang mencari keuntungan dengan menimbun stok bahan pangan.

Selain itu, Politisi Golkar tersebut juga meminta satgas pangan agar melakukan pengecekan terhadap produk – produk kadaluarsa ataupun barang impor yang tidak layak konsumsi , seperti yang biasanya ramai beredar jelang lebaran nanti.

Di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta juga memastikan, bahwa ketersediaan stok sembako selama bulan Ramadhan hingga hari raya idul fitri 2019 aman.

Pihak Pemprov DKI Jakarta juga telah berkoordinasi melalui SKPD dan BUMD dengan pemerintah pusat, pihaknya mengatakan akan mengantisipasi ketersediaan stok pangan. Pengendalian harga pangan strategis dan persiapan kegiatan pasar murah.

“Jadi dipastikan stok kebutuhan pokik untuk warga Jakarta dan sekitarnya sudah bagus,” tutur Sekertaris Daerah, Saefullah.

PT Food Station Tjipinang Jaya juga telah menyiapkan stok yang dimiliki dan melalui bulog. Serta, siap membantu dalam melaksanakan kegiatan pasar murah yang akan di gelar di beberapa wilayah DKI Jakarta.

Di Aceh, Pemprov Aceh juga menjalin kerjasama dengan kementrian perdagangan melalui direktorat jendral perdagangan dalam negeri, pihaknya juga terus melakukan pemantauan atas ketersediaan stok, distribusi, dan stabilisasi harga jelang Idul Fitri.

“Kita juga melakukan pemantauan terhadap ketersediaan barang di Gundang Bulog. Sehingga gejolak harga di pasar bisa kita atasi. Saya berharap kegiatan di lapangan pasca rakor ini bisa lebih efektif. Kita ketahui kestabilan ekonmomi merupakan hal yang amat penting,” tutur Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Ia juga mengatakan, bahwa bulan Ramadhan di Aceh memiliki makna yang sangat tinggi dan khidmat. Hal tersebut dikarenakan penerapan syarat Islam yang menjiwai masyarakat Aceh.

Oleh sebab itu, pengawasan terhadap kestabilan harga dan ketersediaan kebutuhan bahan pokok harus terus dilakukan sejak dini demi menjaga kondusifitas masyarakat agar dapat merasa tenang selama Ramadhan berlangsung.

Persiapan Angkutan Lebaran

Di sektor Transportasi, Kementerian perhubungan mulai mempersiapkan angkutan mudik dan balik untuk hari raya Idul Fitri atau Lebaran 2019. Pihaknya juga mempertimbangkan akan memperluas rekayasa untuk pengaturan operasional kendaraan angkutan barang agar lalu lintas semakin lancar. Tahun ini pihaknya juga kembali mempersiapkan program mudik gratis.

“Bus untuk mudik gratis yang kita siapkan sudah cukup banyak. Tahun lalu ada 1.136 armada, sekarang sudah lebih dari 1200 bus,” papar Budi Setyawan selaku Direktur Jenderal Perhubungan darat.

Baca Juga: Menengok Kesiapan Transportasi dan Ketersediaan Pangan Jelang Lebaran

Bahkan pihak Kemenhub telah menggelontorkan dana sebesar Rp 34 miliar untuk mudik gratis tahun 2019. Kemenhub telah menyediakan 54 ribu kursi bus untuk arus mudik lebaran tahun 2019.

Anggaran pun berubah dari tahun 2018 dengan total 27 miliar, tahun 2019 menjadi 34 miliar,” tutur Budi.
Tujuan dari mudik gratis ini adalah, pihaknya menginginkan agar masyarakat semakin dekat dengan kendaraan umum, dan mengurangi penggunaan sepeda motor saat mudik lebaran. Menurutnya mudik lebaran dengan sepeda motor sangat rawan kecelakaan.

“Kita ingin mengajak masyarakat supaya tidak menggunakan sepeda motor atau angkutan pribadinya dan kemudian beralih ke transportasi umum. Minimal kita mengedukasi masyarakat untuk menggunakan angkutan umun,” pungkasnya.

Selain Jalur Darat, Kemenhub juga telah membuka alternatif transportasi melalui jalur laut. Selain itu para pemudik juga bisa membawa sepeda motornya naik ke dalam kapal.

Untuk program mudik gratis 2019 dengan menggunakan transportasi laut, Ditjen Perhubungan Laut menyiapkan satu kapal, dengan kapasitas 2000 penumpang dan 1000 sepeda motor untuk satu kali voyage.

***